Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung melaksanakan acara Penutupan Relawan Pajak 2021 di Ruang Rapat Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung, Bandar Lampung (Rabu, 6/10).

Dalam acara yang dilakukan secara  luring dengan mengundang tiga perwakilan Relawan Pajak dari STIE Gentiaras, Universitas Lampung dan Politeknik Negeri Lampung, juga diikuti secara daring oleh seluruh Relawan Pajak yang berasal dari 10 perguruan tinggi di Provinsi Bengkulu dan Provinsi Lampung, serta fasilitator di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP).

Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Dokumentasi Juliaty Ardarina dalam laporannya menyampaikan bahwa Program Relawan Pajak Tahun 2021 Kanwil Bengkulu dan Lampung diikuti oleh 194 relawan pajak yang terdiri dari 9 relawan pajak non mahasiswa dan 185 relawan pajak mahasiswa. Program Relawan Pajak 2021 ini dimulai sejak Februari sampai dengan September 2021. Survey terhadap Kepuasan Layanan Relawan Pajak diperoleh hasil sangat memuaskan dengan capaian indeks survei 4,69 dari nilai tertinggi 5.

Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Sarwa Edi mewakili Kepala Kanwil DJP Bengkulu Lampung  dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi mensukseskan Program Relawan Pajak. Sarwa Edi juga mengatakan bahwa partisipasi relawan pajak menjadi catatan khusus, terutama bagi relawan pajak mahasiswa. Pengalaman melayani wajib pajak yang diperoleh selama menjadi  relawan pajak menjadi suatu bekal bagaimana berkomunikasi dengan pihak lain. Relawan pajak diminta untuk tetap membantu mengedukasi wajib pajak dan mengajak masyarakat untuk patuh membayar dan melaporkan pajak.

Ketika diberi kesempatan menceritakan pengalaman selama menjadi relawan pajak, beberapa  relawan pajak menyatakan  merasa sangat bangga  dapat berkontribusi aktif membantu Direktorat Jenderal Pajak dalam upaya mengumpulkan penerimaan negara. Dari pelatihan yang diperoleh pada saat persiapan menjadi relawan pajak, mereka memahami pentingnya pajak bagi pembangunan negara.

Mereka juga menyatakan senang membantu masyarakat melaksanakan kewajiban perpajakan. Bahkan salah satu relawan pajak dari kalangan dosen menyatakan selain lebih bisa membuka wawasan dan mempraktekkan  teori yang didapat pada saat kuliah, relawan pajak merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat, karena secara nyata bertemu, mengedukasi, dan melayani wajib pajak.

Mengutip pernyataan Sarwa Edi, diperlukan sinergi dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat untuk mencerdaskan masyarakat, dan menjaga APBN agar tetap selalu dalam kondisi baik guna pembangunan negeri tercinta.