Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)Pinrang bersama tim fungsional penyuluh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Parepare melangsungkan kegiatan edukasi dan dialog perpajakan SPT Unifikasi dan e-Bupot kepada sejumlah Bendahara Organisasi Perangkat Daerah se-Kabupaten Pinrang (Senin, 6/9). Kegiatan ini dilangsungkan secara daring melalui zoom meetings langsung dari ruang kelas pajak KP2KP Pinrang, Kabupaten Pinrang.

Kegiatan edukasi dan dialog perpajakan ini merupakan tindak lanjut dari penerapan Peraturan Jenderal Pajak Nomor PER-02/PJ/2021 tentang Tata Cara Pemberian dan Penggunaan Nomor Identitas Subunit Organisasi Instansi Pemerintah.

Kepala KP2KP Pinrang Akhmad Reiza Herbowo membuka kegiatan dengan menyampaiakan sambutan serta ucapan terima kasih pada para peserta yang merupakan bendahara Instansi Pemerintah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pinrang yang terdiri dari Dinas, Badan, Kecamatan dan lain sebagainya.

“Di era digital yang semakin jelas kita hadapi bersama, pembaruan pada sistem dan proses bisnis sudah pasti terjadi. Oleh karena itu, kita harus semangat menyambutnya karena pembaruan yang dilakukan merupakan langkah baik dari Direktorat Jenderal Pajak untuk terus meningkatkan kualitas mutu pelayanan perpajakan. Dengan aplikasi baru e-Bupot ini diharapkan bisa mempermudah pelaksanaan kewajiban perpajakan khususnya bendahara pemerintah sekaligus meningkatkan pengawasan,” tutur Reiza pada sambutannya.

Kemudian acara inti berupa pemaparan materi dilakukan oleh para Pejabat Fungsional Penyuluh dari KPP Pratama Parepare. Dalam kesempatan ini, pemaparan materi disampaikan oleh Ignaztoni selaku Pejabat Fungsional Penyuluh KPP Pratama Parepare.

Ignaztoni menyampaikan materi seputar aplikasi e-Bupot dan SPT Unifikasi yang penerapannya akan diberlakukan pada bulan September tahun 2021. Karena baru diterapkan, banyak bendahara dan operator yang masih belum memahami tata cara pengaplikasiannya terlebih dengan metode sosialisasi yang dilaksanakan secara daring. Meskipun begitu para peserta tetap antusias mengikuti acara hingga akhir.

“Seharusnya sosialisasi seperti ini dilakukan secara langsung, apalagi perubahan mekanisme yang terjadi cukup besar sehingga edukasi secara virtual seperti ini belum bisa maksimal dirasakan manfaatnya,” ujar salah satu peserta berkomentar tentang pelaksanaan kegiatan sosialisasi kali ini.