
Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Nunukan mengunjungi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Warga, di Sungai Bolong, Kab. Nunukan, (Kamis, 03/12). Kunjungan ke Sentra Batik Nunukan kali ini dimaksudkan untuk mengedukasi wajib pajak yang bergerak di bidang produksi kain batik di Kab. Nunukan.
"Sebagai salah satu penopang ekonomi di Nunukan, para pengrajin batik juga turut memberikan kontribusi bagi negara di bidang perpajakan,” ungkap pelaksana KP2KP Nunukan Winaldha Nagara. Winaldha juga mengapresiasi pengrajin batik yang telah berkontribusi melalui pajak yang dibayarkan kepada negara.
Winaldha tak datang sendiri. Dia bersama Rizky Fajar Pamungkas bahu membahu mengedukasi para pengrajin batik tentang kewajiban perpajakan.
Batik sudah menjadi salah satu ciri khas Indonesia yang sudah diakui UNESCO. Batik juga merupakan warisan budaya turun temurun para pendahulu bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat Kab. Nunukan. “KP2KP Nunukan berharap kedepannya kain batik khas Nunukan bisa lebih dikenal masyarakat Indonesia dan dunia,” pungkas Winaldha.
Sementara itu, Ketua PKBM Bina Warga, Rahayu Suryani menyambut hangat kedatangan dua pelaksana KP2KP Nunukan itu. Usai edukasi perpajakan, ia mengajak kedua petugas itu untuk mempelajari secara langsung proses produksi kain batik khas Nunukan.
PKBM Bina Warga sendiri memiliki produk unggulan kain batik khas Nunukan, Lulantatibu. “Ada 5 motif khas Suku Asli Nunukan, yaitu Dayak Lundayeh, Dayak Tagalan, Dayak Taghol, Dayak Tidung, dan Bulungan,” kata Rahayu.
Menurut Rahayu, kain batik motif Lulantatibu ini sengaja diciptakan untuk mempersatukan suku-suku tersebut. Kain batik motif ini sangat diminati wisatawan yang berkunjung ke Nunukan dan selalu menjadi batik yang paling sering diproduksi.
“Batik motif ini juga sudah sering dikirimkan ke pemesan di pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Sayangnya, motif ini masih belum dikenal masyarakat Indonesia pada umumnya,” imbuhnya. (WN)
- 70 views