Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang mendapatkan kunjungan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka kegiatan patok banding (benchmarking) Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Semarang (Rabu, 18/11).
Sebanyak 9 orang rombongan Tim ZI-WBK Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang dipimpin oleh Kepala Subbidang Pelindungan Bahasa Deni Setiawan disambut langsung oleh Kepala KPP Madya Semarang Bernadette Ning Dijah Prananingrum. Kegiatan patok banding yang bertempat di Aula KPP Madya Semarang ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan informasi tentang praktik baik penyelenggaraan ZI-WBK/WBBM yang telah diterapkan oleh KPP Madya Semarang, serta mendukung percepatan dalam mewujudkan pembangunan WBK di lingkungan Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra.
Dalam paparannya, Bernadette Ning menekankan pentingnya sinergi dalam pelaksanaan pembangunan ZI-WBK/WBBM pada unit kerja. “Komunikasikan secara berkala mengenai program pembangunan ZI-WBK/WBBM ini, tidak hanya pada pegawai organik, tetapi keseluruhan mencakup tenaga pendukung dan satuan pengamanan. Jalin hubungan yang baik dengan wajib pajak atau pengguna layanan, berikan layanan yang optimal serta respon yang tanggap terhadap keluhan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kunci kesuksesan predikat WBK maupun WBBM terbagi menjadi dua komponen besar, yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Untuk mendapatkan penilaian yang tinggi pada komponen pengungkit, unit kerja diharuskan memenuhi seluruh program kerja ZI-WBK/WBBM serta mendokumentasikan secara berkelanjutan. "Faktor yang tak kalah penting terletak pada komponen hasil. Komponen ini bergantung pada hasil akhir penilaian survei integritas dan pelayanan terhadap Wajib Pajak dan stakeholders," jelasnya.
"Terkadang karena kita terlalu fokus pada pengumpulan dokumen pengungkit tadi, kegiatan survei yang mencakup 40% keseluruhan nilai jadi terabaikan. Padahal, penilaian dari survei tadi sangat memengaruhi hasil akhir dari keseluruhan penilaian ZI-WBK/WBBM. Banyak unit kerja gagal dalam penilaian ZI-WBK karena hasil akhir survei yang tidak memenuhi harapan," imbuhnya.
Selain itu, Ning juga berpendapat bahwa peran pimpinan sangat krusial dalam kegiatan pembangunan ZI-WBK/WBBM pada unit kerja. Kegiatan teladan pimpinan dan knowing your employee sebaiknya dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan. "Setiap hari kami mengadakan kegiatan inspirasi pagi melalui video conference dengan tujuan menjaga sinergi antar rekan kerja. Dengan kondisi setengah dari pegawai menjalani aktifitas Working From Home, diharapkan kegiatan tersebut mampu menjembatani komunikasi antar pegawai. Kami juga memantau kesehatan pegawai melalui atasan langsung setiap harinya untuk pengawasan dalam masa pandemi ini,” ungkapnya.
Kepala Subbidang Pelindungan Bahasa Deni Setiawan memberikan apresiasi terhadap KPP Madya Semarang. "Kami sangat berterima kasih atas sambutan yang diberikan sehingga kegiatan patok banding ini berjalan dengan lancar. Banyak sekali informasi yang dapat kami manfaatkan dalam praktik pelaksanaan pembangunan ZI-WBK/WBBM di lingkungan Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra," pungkas Deni.
- 91 views