Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) KPP Pratama Singkawang kembali buka dengan tampilan baru. "Sesuai dengan SE-22/PJ/2017, TPT yang baru menggunakan warna biru dan kuning serta tetap menampilkan ciri khas etnis di Singkawang yakni Tionghoa, Dayak, dan Melayu atau Tidayu," ujar Setia Trisaputra Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Singkawang di ruang kerjanya di Singkawang (Kamis, 12/11).

"Menurut saya, tampilan yang sekarang lebih bagus. Lebih berwarna dan terlihat cerah," kata Chundy Bill saat berkonsultasi seputar e-SPT PPN Pedagang Eceran. Beberapa wajib pajak lainnya juga mengakui hal tersebut.

TPT baru terdiri dari dua loket pelayanan serta dua loket helpdesk (konsultasi) yang disusun membentuk letter U. Dua loket pelayanan terdapat di tengah TPT serta loket konsultasi masing-masing terdapat di sisi kanan dan kiri TPT. "Loket di TPT kami kurangi sebab intensitas wajib pajak yang datang juga berkurang. Lebih banyak wajib pajak yang memilih layanan daring," tambah Setia.

Ruang tunggu di TPT masih menerapkan social distancing karena masih dalam kondisi pandemi. Meski wajib pajak yang datang tidak sebanyak kondisi normal, protokol kesehatan tetap diberlakukan. Wajib pajak yang datang pun wajib mencuci tangan, mengukur suhu, serta mengenakan masker.

Di sebelah kanan pintu masuk juga terdapat ruang layanan mandiri bagi wajib pajak yang terdiri atas komputer billing, perpustakaan mini, charging corner, serta dispenser untuk membuat kopi dan teh. Di hari pertama dibuka, TPT yang baru mendapat respon positif dari wajib pajak Singkawang.

"TPT yang baru terlihat lebih hidup dengan warna biru dan kuning apalagi dipadukan dengan motif Tidayu. Wajib pajak yang datang juga banyak yang mengatakan bahwa TPT menjadi lebih luas dan nyaman karena loket yang berkurang dan layout yang baru," ujar Eleonora Hanindita Petugas TPT KPP Pratama Singkawang.

Ke depannya, Direktorat Jenderal Pajak akan menerapkan 3C (Click, Call, Counter) yang bertujuan memaksimalkan layanan kepada wajib pajak dengan akses lebih mudah tanpa layanan tatap muka. "Selama kondisi pandemi ini kami berusaha menyesuaikan dan memanfaatkan teknologi agar terbiasa menuju 3C. Wajib pajak juga ikut terbiasa menggunakan layanan daring sehingga pelayanan melalui loket pun berkurang. Semoga kedepannya 3C benar-benar tercapai," harap Setia.