“Jumlah pegawai yang akan mengikuti rapid test sebanyak 150 orang, terdiri dari pegawai, satpam, dan cleaning service. Kita lakukan rapid test agar mengetahui kalau ada pegawai yang OTG (orang tanpa gejala). Namun mudah-mudahan hasil rapid test ini tidak ada yang reaktif,” kata Kepala Kanwil DJP Kalimantan Barat Ahmad Djamhari dalam sambutan pembukaan rapid test di Aula Kanwil DJP Kalbar (Jumat, 10/7).

Dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, Kanwil DJP Kalimantan Barat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Pontianak menyelenggarakan rapid test kepada seluruh pegawai Kanwil.

Pada sambutannya, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pontianak Dadang Fitrajaya mengatakan bahwa rapid test bukan untuk mendiagnosis orang terkena Covid-19. "Rapid test hanya untuk mendekteksi antibodi misalkan ada infeksi atau virus. Nanti bila hasilnya reaktif baru akan dilakukan SWAB yang dilakukan di RS UNTAN (Universitas Tanjungpura) dan hasilnya lebih cepat," kata Dadang.

Ia melanjutkan, "Dengan rapid test kita lakukan screening dan kita doakan semoga semuanya non reaktif. Bila hasilnya ada yang reaktif tidak perlu panik. Tes ini baru tahap screening saja, bukan untuk deteksi atau diagnosis pasti orang yang bersangkutan positif atau tidak kena Covid-19," jelasnya.

Saat ditanya hasil rapid test seluruh pegawai Kanwil DJP Kalbar, Kabag Umum Kanwil DJP Kalbar Mohamad Teguh Prasetyo menjawab, "Berdasarkan hasil rapid, semuanya dinyatakan non reaktif."

Dadang mengingatkan, "Perlu diingat bahwa kita harus selalu memakai masker, jaga jarak dan tetap lakukan PSBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)."