"Ketika sudah memasuki dunia kerja, adik-adik harus bisa menjadi pembayar pajak yang patuh dan bertanggung jawab. Jangan hanya mau menikmati fasilitasnya tetapi tidak mau bayar pajaknya, itu namanya penumpang gelap alis free rider," ujar Primawan, salah satu tim pemateri pada acara Pajak Bertutur KPP Pratama Pamekasan yang diselenggarakan di SMA Negeri 4 Pamekasan (Jumat, 22/11).

Pajak Bertutur merupakan agenda rutin yang diselenggarakan secara serentak oleh unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak di seluruh Indonesia. Kali ini Pajak Bertutur  diselenggarakan mendekati momen peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2019. Tujuan kegiatan ini untuk menanamkan kesadaran pajak di tingkat pelajar mulai Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, sehingga kelak ketika anak-anak bangsa ini telah layak menjadi wajib pajak, mereka memiliki kehendak dan kesadaran untuk menjadi wajib pajak yang baik dan berkontribusi kepada negara melalui pajak.

Acara Pajak Bertutur di SMA Negeri 4 Pamekasan kali ini dibuka dengan sambutan Teddy Heriyanto selaku Kepala KPP Pratama Pamekasan. Teddy menyampaikan bahwa untuk menggaungkan program Inklusi Kesadaran Pajak serta untuk membangun hubungan baik dengan pemangku kepentingan khususnya di dunia pendidikan, maka kegiatan Pajak Bertutur tahun ini mengambil tema “Guru, Baktimu Tiada Tara”. Hal ini sebagai salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan dalam memperingati Hari Guru yang jatuh setiap tanggal 25 November.

Lebih lanjut disampaikan pula bahwa kegiatan ini adalah kegiatan untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada para generasi penerus tentang pentingnya pajak bagi negara. "Pajak merupakan tulang punggung negara. Hampir 80 persen sumber pembiayaan negara ini bersumber dari pajak, dan sebanyak 20 persen dari anggaran negara itu digunakan untuk kepentingan dunia pendidikan," pungkasnya.