
Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dalam Acara Pajak Bertutur (Patur) 2019 terus mendorong masuknya materi inklusi kesadaran pajak dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sesuai tingkatan pendidikannya. "Tuturkan pajak kepada siapa saja dengan bahasa yang tepat," ajak Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam sambutannya pada Patur 2019 di Aula Cakti Buddhi Bhakti Gedung Mar'ie Muhammad Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta (Senin, 25/11).
Suryo memandang Patur 2019 yang menggandeng para pemangku kepentingan perpajakan terutama insan pendidikan ini sangat penting dan mendasar. Ia menilai Patur sangat diperlukan untuk menyampaikan makna pajak dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia, khususnya kepada calon pembayar pajak di masa depan.
"Tidak mungkin jajaran Ditjen Pajak bekerja sendiri mengumpulkan pajak, kami butuh dukungan dari seluruh pemangku kepentingan," tegas Suryo.
Suryo menjelaskan bahwa pembangunan di Indonesia sudah mengalami perubahan dan kemajuan. Pajak merupakan tulang punggung utama negara untuk membiayai pembangunan dan mewujudkan cita-cita mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Menurut Suryo, untuk mewujudkan kemandirian penerimaan perpajakan yang saat ini menopang lebih dari 75% pendapatan negara, diperlukan kerja sama dan gotong royong dari seluruh elemen masyarakat.
"Patur merupakan momen penting untuk turut menanamkan sebuah nilai penting pada generasi muda. Pada masa kini, membayar pajak merupakan salah satu perwujudan nilai kepahlawanan dan bela negara yang tidak selalu bermakna mengangkat senjata melawan penjajah," terang Suryo.
Senada dengan Dirjen Pajak, narasumber yang merupakan Deputi Bidang Pengembangan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Marsekal Muda (Marsda) TNI Sungkono dalam materi paparannya juga menyampaikan kaitan pentingnya bela negara dan pajak. "Bela negara sangat diperlukan untuk keberlangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mewujudkan cita-cita, tujuan, dan kepentingan nasional," ungkap perwira tinggi TNI Angkatan Udara itu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesadaran pajak sejak dini merupakan elemen yang sangat penting dan mendasar karena pajak merupakan tulang punggung negara. Sungkono menilai pajak yang dibayar kepada negara merupakan wujud kepedulian kepada sesama sebagai salah satu instrumen pemerataan pendapatan di masyarakat.
Sungkono meyakini Kesadaran pajak merupakan bagian dari pengejawantahan sikap bela negara bagi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan generasi emas tahun 2045 yang dicita-citakan bersama.
Menurut Sungkono, beberapa langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pajak sejak dini yaitu penguatan moralitas, penguatan karakter kewirausahaan (enterpreunership), kepedulian terhadap lingkungan, penguatan talenta dan kompetensi Sumber Daya Manusia, penguatan literasi teknologi, serta mendesain kurikulum pendidikan berbasis karakter cinta tanah air.
Sebagai informasi, Patur merupakan acara yang telah dilaksanakan sejak 2017. Tahun ini, rangkaian kegiatan Patur 2019 telah dilaksanakan secara nasional di Kantor Wilayah DJP dan Kantor Pelayanan Pajak di seluruh tanah air pada Jumat, 22 November 2019.
Menurut Hestu Yoga Saksama, Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak, Patur bertujuan untuk menanamkan kesadaran dan kepedulian pajak sejak usia dini. "Bukan menggurui atau bahkan memungut pajak, namun bermaksud untuk bercerita dan berdiskusi tentang pajak dan manfaat pajak,” ujar Hestu Yoga dalam penyampaian laporan rangkaian kegiatan Pajak Bertutur 2019.
Mengambil momen peringatan Hari Guru Nasional, Patur 2019 mengangkat tema "Guru: Baktimu Tiada Tara". Tak dapat dipungkiri bahwa peran para pendidik sangat krusial dalam menanamkan kesadaran pajak melalui dunia pendidikan. "Untuk itu, Ditjen Pajak turut mengapresiasi jasa para pahlawan tanda jasa itu, khususnya dalam mendukung inklusi kesadaran pajak," ungkap Hestu.
Acara pamungkas rangkaian Pajak Bertutur 2019 semakin bermakna dengan penghargaan terhadap para pihak inspiratif, baik tokoh individu maupun lembaga pada sebelas kategori, sebagai wujud apresiasi Ditjen Pajak atas peran penting mereka dalam program Inklusi Kesadaran Pajak. (dhna)
- 199 views