Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menggelar In House Training (IHT) Bincang Reformasi Bersama Duta Komunikasi dan Administratur media sosial instansi vertikal DJP (Taxmin) di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti, Gedung Mar’ie Muhammad, Kantor Pusat DJP, Jakarta, (Senin-Rabu, 4-6 November 2019).

Dalam forum tersebut, Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo mengingatkan kembali tentang visi Presiden RI, Joko Widodo yaitu Indonesia Maju pada 2045. 

"Semua sumber daya yang dimiliki Indonesia harus mengarah pada visi tersebut. Terlebih DJP menjadi tulang punggung pembiayaan negara. Untuk Indonesia Maju, diperlukan DJP yang kuat," ungkap Suryo.

Suryo mengatakan, Duta Komunikasi dan Taxmin harus memahami terlebih dahulu Reformasi Pajak sebelum menyampaikannya kepada semua pemangku kepentingan. 

"Reformasi pajak menjadi hal yang sangat penting untuk mendukung visi Indonesia maju. Kita menjadi soko guru APBN kita. Untuk itu, bagaimana agar Reformasi Perpajakan ini tak hanya seolah 'terasa di atas', tetapi semua pemangku kepentingan bisa merasakan manfaat reformasi perpajakan. Itu tugas kita semua untuk mengomunikasikannya," ujar Suryo di hadapan sekira 304 Duta Komunikasi dan 300-an Taxmin dari seluruh Indonesia, (Selasa, 5/11).

Suryo menegaskan, kebersamaan menjadi kunci keberhasilan reformasi perpajakan. “Kita harus bersama-sama, satu visi, dan satu komando. Kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri tanpa arah. Karena dengan kebersamaanlah semua dapat dilakukan," tegasnya. 

Sementara itu, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Hestu Yoga Saksama menyampaikan, saat ini tahapan Reformasi Perpajakan akan memasuki tahap akselerasi dimana tahap pengadaan core tax system sudah berjalan.

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman tentang Reformasi Perpajakan. Sejak kemarin (Senin, 4/11), kami sudah sampaikan modul-modul, arahan-arahan, dan tugas-tugas terutama kepada duta komunikasi untuk nanti disampaikan kepada semua pemangku kepentingan," ungkap pria yang akrab disapa Yoga itu.

Yoga menjelaskan, forum ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi mengomunikasikan capaian Reformasi Perpajakan. 

"Ke depan, para Duta ini juga akan mempunyai kesempatan untuk menguji coba sistem baru sebelum dikomunikasikan ke pemangku kepentingan agar lebih memahami setiap perbedaan, sebelum dan sesudah reformasi perpajakan dimulai," jelasnya. 

Menurut Yoga, sebagai garda terdepan dalam penyampaian informasi tentang Reformasi Perpajakan kepada publik, Duta Komunikasi dan Taxmin perlu meningkatkan kemampuan pengelolaan komunikasi agar informasi tersebut dapat tersampaikan secara efektif. 

"Harapan kami, agar komunikasi tentang Reformasi Perpajakan ini akan lebih baik lagi ke depannya," pungkasnya.

Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat, Ani Natalia menyampaikan perubahan itu pasti ada dan pasti terjadi.

“Negara ini tidak akan pernah maju kalau DJP-nya tidak kuat. Negara ini tidak akan maju kalau kita tidak bertindak cepat dan berintegritas. Kita akan terus bergerak, menuju perubahan yang lebih baik," tegasnya.

Acara tersebut tidak hanya menghadirkan narasumber dari internal DJP, tetapi juga narasumber eksternal DJP di antaranya dari Gojek, Gathot Subroto (fotografer), dan pengelola media sosial resmi instansi pemerintah (Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan TNI Angkatan Udara).

Sebagai wujud apresiasi dalam acara tersebut, DJP juga memberikan penghargaan untuk Kanwil, KPP, dan KP2KP dengan pengelolaan jejaring sosial terbaik tahun 2019. 

Berikut daftar peraih penghargaan untuk masing-masing kategori:

Kategori Kantor Wilayah Terbaik, yaitu:
1.    Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara;
2.    Kanwil DJP Banten;
3.    Kanwil DJP Nusa Tenggara.
Kategori KPP Terbaik, yaitu:
1.    KPP Pratama Bandung Cibeunying;
2.    KPP Pratama Tulungagung;
3.    KPP Madya Batam.
Kategori KP2KP Terbaik, yaitu:
1.    KP2KP Takengon;
2.    KP2KP Saumlaki;
3.    KP2KP Putussibau.

(AAW/HP).