Bertempat di Gedung Graha Utama Lt.10 Universitas Trunojoyo Madura (UTM), berlangsung Simposium Nasional Perpajakan (SPN) VII yang bertajuk “Reformasi Perpajakan: Upaya Mendorong Daya Saing dan Memobilisasi Penerimaan” (Rabu, 16/10). Acara simposium perpajakan tersebut dihadiri lebih dari 150 peserta yang berasal dari mahasiswa, para penulis paper dan para undangan.

Pertemuan SPN ke-7 diawali dengan sambutan pembukaan (opening speech) oleh Rektor UTM  Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M. Si. kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)  UTM dengan Danny Darussalam Tax Centre (DTCC).

Nyoman Ayu Ningsih selaku perwakilan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Darussalam perwakilan DTCC menjadi keynote speaker pada acara ini. Dalam sambutannya, Nyoman menyampaikan pembangunan berbagai sektor yang dilakukan pemerintah pendanaannya paling besar berasal dari penerimaan pajak. Reformasi perpajakan telah dimulai sejak tahun 1983. Perjalanan reformasi pajak Indonesia hingga saat ini merupakan Reformasi Pajak Jilid III. Sejauh ini, DJP sudah melakukan berbagai upaya-upaya yang pro terhadap ekonomi masyarakat.

“Reformasi pajak butuh dukungan, maka dari itu kerja sama dengan berbagai pihak hal mutlak yang harus dilakukan DJP," ujar Nyoman.

SNP VII ini juga menghadirkan tiga orang narasumber di sesi panel seminar yaitu B.Bawono Kristiaji, Christine Tjen, dan Doni Budiono. Acara berlangsung hingga 17 Oktober 2019 dengan pemaparan dari 48 penulis paper dari seluruh Indonesia.