Menjadi Bagian dari Direktorat Jenderal Pajak

Oleh: Devid Marthin, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Bekerja di DJP itu bukan hanya tentang memperbaiki ekonomi kelurga serta menjadi menantu idaman, bekerja di DJP itu berarti bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia. DJP is more than that!!
Indonesia itu luas. Membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Indonesia adalah negara terbesar ke-13 di dunia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia yang terdiri dari 17.499 pulau dari Sabang hingga Merauke. Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
So, ada yang ingin menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Direktorat Jenderal Pajak? Jika ingin bergabung bersama kami, saya sarankan untuk terlebih dahulu membuka peta Indonesia perhatikan baik-baik detil-detil peta, kota, laut gunung hingga sungai.
Di Indonesia, seperti di lansir dari laman ensiklopedia, jumlah kabupatennya berjumlah 415. Untuk kotamadya berjumlah 93, dan kabupaten administrasi yaitu kabupaten Kepulauan Seribu. Serta 5 kota administrasi yakni jakarta utara, jakarta selatan, jakarta timur, jakarta selatan, jakarta barat dan jakarta pusat. Atau ditotal daerah otonom sebanyak 542 masing-masing 34 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota.
Sedangkan Direktorat Jenderal Pajak sendiri memiliki 33 Kantor Wilayah yang tersebar diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika pikiran anda yang menyatakan bahwa setelah anda masuk di Direktorat Jenderal Pajak anda hanya akan bekerja di Jl. Gatot Subroto No.Kav 40-42, RT.7/RW.1, Senayan, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta berarti Anda salah besar. Buang jauh-jauh pikiran itu karena Indonesia itu luas, Sob! Selain 33 Kantor Wilayah , DJP memiliki 307 KPP Pratama , 30 KPP WP Besar/Madya, 196 KP2KP, 2 Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan, 1 Kantor Pengolahan Data Eksternal, dan 1 Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak.
Semua tersebar di seluruh Indonesia, dan ketika menjadi anggota DJP itu konsekuensinya adalah ratusan kantor tersebut akan menjadi lokasi kerja, lokasi penempatanmu, lokasi mutasi dan promosi karirmu di Direktorat Jenderal Pajak.
Pastikan degup jantung Anda lebih kuat dari baja, karena kapan pun diminta dan kapan pun Surat Keputusan Penempatan itu dikeluarkan, Anda harus siap berangkat. Siap berpisah jauh dari keluarga, kenalan dan orang-orang yang anda cintai. Pastikan juga mata Anda adalah bendungan kuat menahan air mata ketika merindukan orang-orang yang Anda cintai, Anda tidak dapat menghubungi mereka karena tempat Anda bekerja tidak ada sinyal dan sering listrik padam.
Pastikan hati Anda terbuat dari batu, karena menahan gejolak ingin pulang karena tidak ada bandara di lokasi penempatanmu. Pastikan Anda memiliki kekuatan yang lebih dari batu Infinity milik Thanos, karena harus melewati hutan, sungai, laut, longsor bahkan banjir serta terjangan ombak hanya untuk melaksanakan perjalanan dinas atau ingin pulang kampung karena lokasi tugas Anda terisolasi.
Pastikan Anda seorang yang betul-betul kuat yang bisa menghadapi perubahan cuaca maupun perubahan selera makan karena makanan di tempat tugas tidak sesuai selera makan Anda.
Pastikan Anda bisa berbaur menerima Suku-Adat, kebiasaan tradisi masyarakat setempat karena ingat ini Indonesia! Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia. atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010.
Pastikan Anda adalah orang yang bisa memahami bahwa menggunakan media sosial bukan untuk menyebarkan kebencian, intoleransi dan tidak menggunakan atribut agama untuk menyemai perpecahan, permusuhan dan kebencian.
Karena sebagai Pegawai DJP adalah juga ASN yang harus mampu tegas menjaga negara dan bangsa Indonesia dari ancaman terorisme dan perpecahan sektarian. Mencegah dan menindak secara tegas adalah bagian dari tugas kita menjaga keutuhan dan persatuan dan kebhinekaan NKRI. NKRI adalah harga mati. Satukan sikap, bulatkan pikiran dan tekad dan rapikan langkah anda untuk menjaga NKRI.
Dan ingat media sosial bukan tempat untuk mengeluh tentang penempatan tugas dari Direktorat Jenderal Pajak, karena DJP punya ruang untuk menampung keluhan secara internal. Karena jika Anda mengeluh di media sosial tentang tempat tugas anda menciderai pengabdian dan perasaan para senior-senior yang tanpa protes menjalani penempatan dari ujung ke ujung meninggalkan orang tua, suami/istri, kekasih, anak hanya demi satu kalimat ini "Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia".
Singkat kata, yang diinginkan oleh Direktorat Jenderal Pajak ketika Anda bergabung besama kami di institusi ini adalah "Totalitas" di dalam balutan Integritas, Profesionalitas, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan. Tanpa pertanyaan kapan dan mengapa.
DJP adalah Institusi yang kami banggakan bukan tempat untuk orang-orang yang baru ditempatkan sudah banyak protes dan mengeluh. Menjadi anggota DJP berarti Anda tidak akan meludah di piring Anda sendiri.
Menjadi DJP berarti Anda mampu mengemban amanah mengamankan penerimaan perpajakan untuk pembangunan Indonesia. Karena keberadaan Direktorat Jenderal Pajak amatlah penting karena institusi ini menjadi tulang punggung penerimaan negara. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 pembiayaan dari pajak masih mendominasi penerimaan negara. Dari total pendapatan negara sebesar Rp 1.894,7 triliun, di antaranya sebesar Rp 1.385,9 triliun atau 73,14 % masih bersumber dari pajak. Karena itu DJP adalah tempat untuk Pegawai yang memiliki sikap optimisme dan langkah positif lain dalam dirinya.
Karena DJP adalah kita. Pajak dari kita untuk kita.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi penulis bekerja.
- 36009 views