Direktorat Jenderal Pajak menggelar Lokakarya Pengelolaan Situs Pajak.go.id di Bandung yang dihadiri oleh 71 peserta dari seluruh unit kerja se-Indonesia di Kanwil DJP Jawa Barat I, Bandung (Senin, 16/4). Acara berlangsung selama tiga hari hingga tanggal 18 April 2018.
Tahun ini, Indonesia akan memasuki babak baru di bidang perpajakan internasional. Automatic Exchange of Information (AEoI) adalah salah satu program utama Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka pertukaran data informasi perpajakan lintas negara pasca Amnesti Pajak. Demi menunjang pelaksanaannya, diperlukan situs resmi yang menyediakan informasi terkini, handal, dan terpercaya, serta mampu memenuhi kebutuhan pengunjung baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Dalam sambutannya, Ani Natalia Kasubdit Hubungan Masyarakat Perpajakan memaparkan tujuan dari kegiatan ini. Pertama, memperbarui konten yang ada di situs pajak sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi pajak terkini. Sejak tahun 2015, situs pajak.go.id telah menyajikan informasi seputar perpajakan secara tersegmentasi untuk mempermudah dan mempercepat pencarian informasi wajib pajak. Ini adalah rekomendasi dari hasil survei kebutuhan pembaca dan mempelajari situs-situs pajak manca yang menjadi patok duga seperti laman ATO dari Australia dan HMRC dari Britania Raya. Pengembangan informasi tersegmentasi ini merupakan salah satu program terkait inisiatif strategis Ditjen Pajak yang dilaksanakan hingga 2019.
Tujuan kedua adalah untuk merumuskan pengelolaan situs dalam bahasa asing. Ia menegaskan inilah saatnya situs pajak disajikan dalam dwibahasa. Satu-satunya negara di ASEAN yang situs pajaknya masih disajikan dalam satu bahasa hanya pajak.go.id, padahal Indonesia telah sepakat dengan 102 negara lain untuk bertukar informasi secara otomatis sehingga diperlukan sarana penunjang untuk menunjukkan keseriusan negara kita dalam menunjukkan komitmen tersebut.
Situs berbahasa asing juga diperlukan untuk mendukung kemudahan melakukan kegiatan usaha di Indonesia, sebab penyajian informasi perpajakan yang komprehensif dalam bahasa asing akan menjadi salah satu komponen pertimbangan bagi calon investor. Selain itu, keberadaan situs dwibahasa sangat penting sebagai konsekuensi tuntutan perkembangan teknologi yang tak lagi mengenal batas teritorial negara, di mana berbagai ragam berita dan perang informasi menuntut klarifikasi dan validasi data dalam hitungan detik.
Urgensi pembaruan konten dan penerjemahan situs ini sangat penting. Saat ini, situs pajak.go.id dikunjungi oleh kurang lebih 50 hingga 450 ribu pengunjung setiap harinya. Berdasarkan data ALEXA, sebuah penyedia data lalu lintas situs pada Januari 2018 lalu, pajak.go.id menduduki peringkat pertama segmentasi situs pemerintah berbahasa Indonesia. Akhir Maret lalu, situs Ditjen Pajak juga menerima trofi emas pada kategori entri Kanal Digital bersama dengan situs Kementerian Keuangan di ajang Public Relation Indonesia Award (PRIA) 2018. Masih menurut Ani, prestasi ini seharusnya tetap dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Selama tiga hari, sebanyak 51 peserta menyelesaikan tugasnya memperbarui 2.509 konten pajak dan 20 peserta mempersiapkan pengelolaan situs dwibahasa di ruangan yang berbeda. Di akhir acara, diadakan evaluasi dan diskusi untuk menjaring masukan dan saran untuk kegiatan berikutnya agar situs resmi pajak benar-benar siap memasuki era baru yang mendunia.
- 68 views