Yuwono: Terbuka Saja, Tidak Perlu Ada yang Disembunyikan!

Oleh: Junior Pribadi, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Pintar, Agamis dan taat kepada peraturan pemerintah itulah yang tercermin dari seorang Prof. Dr. dr. H. Yuwono, M.Biomed. Dilahirkan di Trenggalek Jawa Timur pada tanggal 10 Oktober 1971 sebagai anak ke-8 dari 9 bersaudara. Prof Yuwono mencapai jenjang akademik tertinggi dengan bidang keahlian Mikrobiologi Kedokteran yaitu berkaitan dengan penyakit infeksi dan DNA.
Prof. Dr. dr. H. Yuwono, M.Biomed., selain sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Pusri, beliau juga sukses menjadi seorang entrepreneur, salah satunya adalah dengan mendirikan Sekolah Alam Palembang (SaPa). Sukses tidak membuatnya lupa akan kewajiban kepada Negara, yaitu membayar pajak dan melaporkan pajak dengan benar, lengkap dan jelas.
Pria yang lulus magister biomedik dari FKUI tahun 2002 dan lulus program doktor dari FK Unpad dengan predikat cum laude pada tahun 2009 menceritakan bahwa beliau telah memiliki memiliki NPWP sejak pertama kali memenuhi syarat subjektif dan objektif sebagai wajib pajak. Sejak saat itu Prof Yuwono belajar akan hak dan kewajiban sebagai seorang wajib pajak. Prof Yuwono menyadari bahwa pajak adalah bagian dari kehidupan sehingga tidak perlu ada yang disembunyikan dari Direktorat Jenderal Pajak. “Terbuka saja, tidak perlu ada yang disembunyikan,” ujar Prof Yuwono
Sistem perpajakan di Indonesia menganut system self assessment dimana kepercayaan penuh diberikan kepada wajib pajak untuk mendaftarkan diri, menghitung, memperhitungkan, membayar serta melaporkan pajaknya sendiri sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hal ini selayaknya diimbangi dengan adanya pengawasan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak agar tidak disalahgunakan wajib pajak. Oleh karena itu peran aktif wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya menjadi sangat penting untuk menghindari denda serta tindakan penagihan aktif akibat dari ketidak benaran pemenuhan kewajiban perpajakannya.
Prof Yuwono termasuk orang yang sangat memahami hak dan kewajiban sebagai seorang wajib pajak. Beliau sudah memisahkan mana saja yang merupakan kewajiban sebagai wajib pajak orang pribadi dan mana saja yang menjadi kewajiban badan usaha yang dimilikinya. Prof Yuwono berkeyakinan dengan kita memenuhi kewajiban perpajakan secara benar maka tidak hanya membantu pembangunan Negara tetapi juga dapat memantau proses bisnis perusahaan yang dimilikinya berjalan dengan benar atau tidak.
Prof Yuwono berpesan kepada seluruh masyarakat untuk lebih mempelajari dan memahami bahwa pajak itu untuk apa, seperti apa dan apa kontribusinya untuk kita, seperti yang kita rasakan sekarang adanya BPJS Kesehatan yang dananya berasal dari pajak, pendidikan gratis, rasa aman yang kita rasakan dan masih banyak lagi yang sebenarnya sudah kita nikmati. Serta bagi usahawan, pajak itu bukan beban, tetapi pajak adalah salah satu sarana kita untuk mengecek kebenaran transaksi yang dilakukan oleh staf kita.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi penulis bekerja.
- 2283 views