Jayapura, 30 Januari 2025 - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Papua, Papua Barat, dan Maluku (Kanwil DJP Papabrama) dalam keterangan mengenai Asset & Liability Committee (ALCo) mencatat realisasi penerimaan pajak untuk Regional Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah hingga Desember 2024 mencapai Rp9.439,55 miliar. Kanwil DJP Papabrama juga berhasil meraih hattrick dalam pencapaian penerimaan pajak, dengan berhasil mencapai target penerimaan selama tiga tahun berturut-turut pada 2022, 2023, dan 2024.
Penerimaan pajak berdasarkan jenis pajak:
- PPh Non Migas: Rp5.024,15 miliar (99,23% dari target), tumbuh 10,02%
- PPN & PPnBM: Rp3.261,14 miliar (101,63% dari target), tumbuh 9,78%
- PBB & BPHTB: Rp1.097,81 miliar (101,84% dari target), tumbuh 0,05%
- Pajak Lainnya: Rp56,44 miliar (105,49% dari target), mengalami kontraksi sebesar 1,49%
Faktor utama pendorong pertumbuhan penerimaan pajak:
- Peningkatan PPh Pasal 21: Dipengaruhi oleh kenaikan nominal gaji pegawai dan penerapan aturan Tarif Efektif Rata-rata (TER).
- Pertumbuhan positif PPN Dalam Negeri: Didukung oleh peningkatan belanja pemerintah untuk barang dan jasa.
- Peningkatan PBB Sektor Perkebunan dan Kehutanan: Sektor pertambangan memberikan kontribusi setoran terbesar dalam penerimaan PBB.
- Kontraksi PPh Pasal 25/29: Disebabkan oleh penurunan setoran dari Wajib Pajak Badan, terutama sektor industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan kayu, dan perbankan.
- Peningkatan penerimaan PPh Final: Dipicu oleh meningkatnya kegiatan konstruksi yang merupakan objek PPh Final yang disetorkan oleh bendahara.
Kinerja Penerimaan Pajak 5 Sektor dengan Kontribusi Terbesar:
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib: Rp3.435,34 miliar (8,69% pertumbuhan, 36,39% kontribusi). Tumbuh didorong oleh belanja barang dan jasa pemerintah serta proyek konstruksi.
- Pertambangan dan Penggalian: Rp2.555,70 miliar (7,71% pertumbuhan, 27,07% kontribusi). Peningkatan setoran PPh Potput dan PBB terutama dari PT Freeport Indonesia.
- Konstruksi: Rp830,86 miliar (-0,41% pertumbuhan, 8,80% kontribusi). Mengalami kontraksi akibat selesainya proyek infrastruktur besar serta peningkatan restitusi PPN.
- Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor: Rp770,90 miliar (27,99% pertumbuhan, 8,17% kontribusi). Tumbuh seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi.
- Aktivitas Keuangan dan Asuransi: Rp485,79 miliar (21,77% pertumbuhan, 5,15% kontribusi). Bertumbuh positif karena peningkatan setoran PPh Pasal 21 dari sektor perbankan.
Kontribusi Penerimaan Pajak Berdasarkan Daerah Otonomi Baru (DOB):
- Papua Tengah: Kontributor terbesar dengan kontribusi sebesar 54,95%.
- Papua Pegunungan: Kontribusi terendah sebesar 8,80%.
Kontribusi yang dominan dari Papua Tengah disebabkan oleh adanya usaha pertambangan dan penggalian oleh PT Freeport di Timika, Papua Tengah. Sementara itu, daerah lain menunjukkan pertumbuhan yang bervariasi tergantung pada aktivitas ekonomi yang dominan di masing-masing wilayah.
Kanwil DJP Papabrama akan terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mengoptimalkan penerimaan pajak serta mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan Wajib Pajak yang telah berkontribusi dalam pencapaian penerimaan ini. Kanwil DJP Papabrama berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan demi kenyamanan dan kemudahan bagi seluruh Wajib Pajak.
#PajakKuatIndonesiaMaju #PajakKitaUntukKita
***
- 20 views