Serang, 20 Januari 2025 – Secara keseluruhan kinerja APBN Provinsi Banten sampai dengan 31 Desember 2024 menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini terlihat secara umum pendapatan dan belanja negara tumbuh positif (yoy) seperti yang disampaikan oleh para pimpinan Kemenkeu Satu Regional Banten yakni Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten, Suska, Kepala Kanwil DJP Banten, Cucu Supriatna, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Banten, Agustyan Umardani, dan Kepala Kanwil DJKN Banten, Djanurindro Wibowo.
Menurut Suska, secara umum realisasi pendapatan APBN regional Banten sampai dengan 31 Desember 2024 berkinerja sangat baik. Realisasi penerimaan pajak telah mencapai 100,41% dari target, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai telah mencapai 101,48% dari target dan realisasi PNBP telah mencapai 145,52% dari target. Secara keseluruhan, total realisasi pendapatan sampai dengan 31 Desember 2024 telah mencapai 101,16% dari target dan mengalami pertumbuhan sebesar 12,75% (yoy).
Kinerja PNBP, Belanja Negara, Penyaluran KUR dan UMi
Suska juga menyampaikan, kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 31 Desember 2024 sangat baik dan mengalami pertumbuhan positif, dengan realisasi telah mencapai Rp1,80 triliun atau 145,52% dari target dan mengalami pertumbuhan sebesar 7,31% (yoy). Kinerja PNPB ini ditopang oleh Pendapatan Pelayanan Pertanahan, Jasa Kepelabuhanan, Pendapatan Paspor, Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan dan Jasa Pelayanan Rumah Sakit.
Selanjutnya, dari sisi belanja negara sampai dengan 31 Desember 2024 terealisasi sebesar Rp28,17 triliun atau 96,61% dari pagu dan mengalami pertumbuhan sebesar 3,68% (yoy). Kontribusi realisasi belanja negara terbesar berasal dari belanja TKD sebesar Rp17,87 triliun, kemudian belanja K/L sebesar Rp10,29 triliun. untuk seluruh jenis Belanja K/L di Provinsi Banten sampai dengan 31 Desember 2024 mengalami pertumbuhan positif, kecuali belanja modal yang mengalami kontraksi sebesar 37,02%. Hal ini disebabkan karena terdapat penurunan pagu belanja modal yang cukup signifikan untuk tahun 2024 pada satker tertentu.
Terkait hibah, total pendapatan hibah yang diterima oleh satuan kerja vertikal sampai dengan 31 Desember 2024 sebanyak 78 hibah dengan total nilai sebesar Rp163,98 miliar. Hibah tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Provinsi Banten dan pencapaian Program Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN serta Polri.
Suska juga menjelaskan, kinerja penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) sampai dengan 31 Desember 2024 telah tersalurkan sebesar Rp17,87 triliun atau 99,11% dari total alokasi TKD dan tumbuh sebesar 2,98%. Secara umum untuk semua jenis TKD mengalami pertumbuhan positif, kecuali Dana Bagi Hasil yang mengalami penambahan pagu pada Desember 2024.
Kementerian Keuangan juga memiliki misi khusus dalam mengawal penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ultra Mikro (UMi). Sampai dengan 31 Desember 2024 penyaluran KUR terkontraksi 6,52% dan penyaluran UMi tumbuh positif 3,93%. Penyaluran KUR dan UMi terbesar berada di Kabupaten Tangerang masing-masing sebesar Rp1,47 triliun dan Rp138,18 miliar.
Sedangkan KUR dengan skema mikro dan KUR berdasarkan sektor perdagangan besar dan eceran merupakan kelompok penyaluran KUR terbesar dengan nilai penyaluran masing-masing sebesar Rp3,18 triliun dan Rp3,16 triliun.
Selanjutnya terkait dengan kinerja APBD Banten sampai dengan 31 Desember 2024, pendapatan daerah mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,17% dan belanja daerah juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,10%. TKD yang telah disalurkan ke Provinsi Banten sampai dengan 31 Desember 2024 sebesar Rp17,87 triliun atau sebesar 47,61% dari total pendapatan Banten.
Kinerja Penerimaan Pajak
Selanjutnya, Cucu Supriatna, Kepala Kanwil DJP Banten, menyampaikan informasi tentang penerimaan pajak Provinsi Banten hingga 31 Desember 2024. Menurutnya, penerimaan pajak periode tersebut tercapai sebesar Rp80,51 triliun, memenuhi 100,41% dari target APBN 2024 sebesar Rp80,19 triliun dan tumbuh sebesar 13,53% (yoy) dan kinerja penerimaan pajak tumbuh dengan baik.
Cucu menjelaskan, mayoritas jenis pajak dominan mengalami pertumbuhan positif pada periode s.d 31 Desember 2024. PPN Dalam Negeri, PPh Pasal 21, PPN Impor, PPh Final dan PPh 22 Impor serta PPh Badan.
Selanjutnya, penerimaan perpajakan sektor dominan s.d. 31 Desember 2024 mayoritas tumbuh positif. Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan menjadi dua sektor dengan kontribusi terbesar penerimaan pajak Banten s.d. 31 Desember 2024 dengan kontribusi masingmasing sektor tersebut sebesar 38,53% dan 24,74%.
Hingga 31 Desember 2024, 11 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Banten seluruhnya mengalami pertumbuhan positif yang baik. Kinerja penerimaan yang terbaik hingga periode 31 Desember 2024 dialami oleh KPP Pratama Pandeglang dengan capaian 102,00% dan pertumbuhan tertinggi dialami oleh KPP Pratama Tangerang Barat sebesar 31,55% (yoy)
Cucu juga menyampaikan bahwa kontribusi penerimaan pajak Kanwil DJP Banten ditopang oleh jenis pajak PPN Dalam Negeri, PPh 21, dan PPN impor dengan kontribusi masing-masing sebesar 32,06%, 18,29%, dan 21,68%.
Kinerja Penerimaan Kepabeanan dan Cukai
Selanjutnya, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Banten, Agustyan Umardani menyampaikan informasi tentang penerimaan Kepabeanan dan Cukai Provinsi Banten hingga 31 Desember 2024. Capaian penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar Rp14,62 triliun, memenuhi 101,48% dari target tahunan APBN 2024 sebesar Rp14,41 Triliun dan tumbuh sebesar 8,90% (yoy).
Agustyan menjelaskan, penerimaan Kepabeanan dan Cukai ini terdiri dari Bea Masuk, Cukai, dan Bea Keluar. Bea Masuk mencapai Rp11,02 triliun, naik 5,17% (yoy), didorong dari komoditas kebutuhan bahan bakar, raw sugar, sektor importasi jagung, gandum, batubara, besi baja, kimia dasar organic, damar buatan, dan bahan baku plastik. Cukai mencapai Rp3,57 triliun, tumbuh 21,15% (yoy), didorong peningkatan volume produksi minuman mengandung etil alkohol golongan A, B, dan C yang disertai kenaikan tarif Cukai MMEA 20% (rata-rata tertimbang). Sementara untuk Bea keluar mencapai Rp36,39 miliar, naik 501,88% (yoy), dipengaruhi fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya.
Agustyan juga menyampaikan kinerja Neraca Perdagangan Desember 2024 sebesar USD 1,52 miliar atau meningkat 294,21% jiika dibandingkan pada November 2024 sebesar USD 0,39 miliar. Peningkatan nilai Neto Neraca Perdagangan bulan Desember 2024 tersebut disebabkan oleh peningkatan nilai ekspor pada komoditas pemanas air, pompa, alat laboratorium, dan daging ikan. Hal lainnya penurunan nilai importasi pada komoditas kendaraan udara, minyak mentah dan turunannya, reaktor, turbin, generator, dan besi pig,ingot besi, dan baja bukan paduan.
Kinerja Pengelolaan Aset di Banten sampai dengan Desember Tahun 2024
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Provinsi Banten, Djanurindro Wibowo, melaporkan kinerja pengelolaan aset negara di wilayah Banten sampai dengan 31 Desember tahun 2024. Pengelolaan aset negara di Banten mencakup Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Kekayaan Negara, Piutang dan Lelang, serta Pembiayaan Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), semuanya menunjukkan kinerja positif dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Djanurindro menyampaikan realisasi PNBP dari pengelolaan aset sampai dengan 31 Desember 2024 mencapai Rp36,60 miliar atau 143% dari target tahun 2024. Sementara itu, realisasi PNBP dari lelang mencapai Rp59,43 miliar atau 136% dari target tahun 2024, sedangkan realisasi PNBP dari piutang negara adalah Rp0,926 miliar atau 168% dari target tahun 2024. Total realisasi PNBP sampai dengan Desember 2024 adalah Rp96,96 miliar atau mencapai 139% dari target tahun 2024.
Selanjutnya realisasi Pokok lelang bulan Desember mencapai Rp189,63 milliar, sehingga capaian pokok lelang sampai dengan 31 Desember 2024 mencapai Rp2,032 trilliun atau 128% dari target tahun 2024, dengan dominasi jenis lelang meliputi Hak Tanggungan dan Lelang Non Eksekusi Sukarela. Selain itu, penyelesaian piutang negara sampai dengan 31 Desember tahun 2024 mencapai Rp 33,597 miliar atau 211 % dari target tahun 2024
Djanurindro juga menyampaikan, realisasi Hibah Barang Milik Negara kepada pemerintah daerah di wilayah Provinsi Banten, sampai dengan 31 Desember 2024 sudah terbit surat persetujuan hibah dengan nilai sebesar Rp348,92 miliar. Sedangkan Sertifikasi BMN sampai dengan 31 Desember 2024 telah terealisasi sebanyak 1.190 Bidang atau 132% dari target tahun 2024, sebagian besar target sertifikasi tahun 2024 berasal dari Kementerian Perhubungan (Balai Teknik Perkeretaapian DKI Jakarta dan Ditjen Kereta Api) sebanyak 584 bidang dan Kementerian PUPR sebanyak 182 bidang.
Hal lainnya juga disampaikan, untuk pembiayaan PSN oleh LMAN di Provinsi Banten di bulan Desember tahun 2024, sudah terealisasi pembiayaan sebesar Rp26,19 miliar, yang berasal dari realisasi atas Bendungan Karian, Jalan Tol Serang-Panimbang dan Jalan Tol Serpong-Cinere, Sehingga total realisasi PSN oleh LMAN dari bulan Januari sampai dengan 31 Desember 2024 sebesar Rp495,49 miliar.
- 1 view