
“Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu, Bu?” tanya Abid kepada seorang Ibu yang membuka pintu dan berjalan menuju meja layanan. Abid adalah salah satu petugas Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi (KP2KP) Malili yang sedang berjaga di Tempat Pelayanan Terpadu (TPT).
“Oh, saya mau membayar pajak saya, Pak.” jelas Ibu tersebut.
Abid pun kembali bertanya, “Membayar pajak apa ya Bu kalau boleh tahu?”
“Ini Pak, saya semalam mendapatkan telepon dari kantor pajak, katanya ada pajak saya yang masih harus dibayarkan,” jelas wajib pajak tersebut sambil mengeluarkan gawai dari saku celananya.
“Apa orang tersebut mengaku dari kantor pajak pusat, Bu?” balas Abid.
“Iya Pak, katanya dari kantor pajak pusat. Lalu dia juga menyampaikan beberapa data pribadi saya yang itu semua benar Pak,” Jawab Ibu tersebut sembari menunjukkan histori panggilan yang masuk di gawainya.
“Oh, itu modus penipuan, Bu,” ujar Abid. Abid mengeluarkan sebuah poster yang memuat informasi singkat mengenai modus-modus penipuan yang mengatasnamakan DJP. Dia juga menjelaskan beberapa hari belakangan ini sudah ada beberapa orang yang datang langsung ke KP2KP Malili yang juga mengalami nasib sama dikirimi pesan whatsapp atau ditelpon oleh nomor tidak dikenal yang sama-sama mengaku orang dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berasal dari kantor pajak pusat yang menunjukkan data-data pribadi wajib pajak. Kemudian orang tersebut juga meminta wajib pajak untuk segera melunasi utang pajaknya dengan segera. Abid pun mengkonfirmasi bahwa modus tersebut adalah benar modus penipuan.
Abid pun bertanya kepada Ibu tersebut, “Apa orang tersebut juga mengirimkan pesan melalui Whatsapp, Bu?”.
“Iya, Pak. Dia juga mengirimkan saya sebuah file, tapi enggak saya buka karena takut, maka dari itu saya datang ke sini juga mau konfirmasi apa itu benar. Alhamdulillah belum saya buka ya Pak, ternyata itu penipuan,” jelas Ibu tadi.
Abid pun memberikan apresiasi yang besar kepada Ibu tersebut karena sudah melakukan hal yang sangat bijak dan benar yakni melakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan datang langsung ke KP2KP Malili. “Syukur Ibu belum sempat mengklik file yang dikirimkan orang tersebut, Bu. Karena kalau sudah diklik, orang tersebut bisa membajak gawai korbannya dengan system remote dan akan menguras habis isi rekening melalui m-banking yang terpasang di gawai korbannya,” jelas Abid.
Ibu tersebut pun kembali bertanya, jika kita tidak sengaja mengklik file yang dikirimkan penipu, solusi terbaik apa yang dapat kita lakukan sebagai korban. Abid pun menjelaskan bahwa jika tidak sengaja mengklik file misterius tersebut, segeralah datang ke bank untuk melakukan blokir rekening sementara, untuk menghindari isi rekening terkuras habis.
“Apa ini boleh saya foto, Pak? mau saya kirimkan ke grup whatsapp di gawai saya”, ujar Ibu tersebut sembari menunjuk ke poster waspada penipuan yang sebelumnya dikeluarkan Abid.
“Oh iye, Bu, silakan. Kami akan sangat berterima kasih dan senang hati karena Ibu juga akan membantu kami untuk menyebarkan informasi penting ini,” jawab Abid.
Abid juga memberitahu bahwa di dalam poster tersebut terdapat beberapa informasi kontak dan medsos dari KP2KP Malili, jika terdapat keraguan telah menerima pesan atau telepon dari orang misterius, dapat dikonfirmasi terlebih dahulu melalui kontak yang tertera. Dengan poster waspada penipuan tersebut, KP2KP Malili berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi Wajib Pajak.
Pewarta: Rifaldy fachrulsyahri Budiharjo |
Kontributor Foto: Rifaldy fachrulsyahri Budiharjo |
Editor: Ruth Grace Priscilla |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 34 views