Jakarta Pusat, 7 Oktober 2024 – Kanwil DJP Jakarta Pusat kembali terlibat dalam program Kemenkeu Mengajar 9, sebuah program tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan negara bagi pelajar. Kegiatan ini dilaksanakan di 13 sekolah yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat pada tanggal 7 Oktober 2024, dengan melibatkan 65 pegawai DJP menjadi relawan pengajar di lingkungan Jakarta Pusat.

Kemenkeu Mengajar tahun ini merupakan yang ke sembilan, sejak pertama kali digulirkan pada 2016. Tahun ini mengambil tema “Peran APBN dalam mewujudkan Kecerdasan, Kesehatan, dan Kesejahteraan”. Pelaksanaan tahun ini serentak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

Kemenkeu Mengajar 9 di Jakarta Pusat tahun ini dilakukan di berbagai tingkatan sekolah, yaitu SD, SMP, SMA, dan SLB (Sekolah Luar Biasa). Dengan materi yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan masing-masing, program ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai #UangKita, serta mendorong generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga keuangan negara.

 

Sekolah-sekolah yang Terlibat di Jakarta Pusat

Program ini akan diselenggarakan di 13 sekolah berikut: MAN 3 Jakarta, SLB Harapan Ibu, SLB N 03 Jakarta, SMAN 20 Jakarta, SD Santa Ursula Jakarta, SDN Kampung Bali 01, SDN Kebon Kacang 01, SDN Sumur Batu 06, SLB Cempaka Putih, SMP Santa Ursula Jakarta, SMPN 1 Jakarta, SMPN 4 Jakarta Pusat, dan SMPN 5 Jakarta Pusat. Kemenkeu Mengajar 9 bertujuan untuk mengedukasi siswa mengenai peran penting keuangan negara dalam pembangunan, sekaligus memberikan wawasan tentang bagaimana #UangKita digunakan untuk kepentingan masyarakat.

 

Pesan Kunci Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dalam memperkenalkan konsep Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada para generasi muda, program Kemenkeu Mengajar ini memiliki pesan kunci yang berbeda berdasarkan level Pendidikan, yaitu:

1. Sekolah Dasar (SD)

Di tingkat SD, materi yang diajarkan akan fokus pada pengelolaan uang saku dan pengantar sederhana mengenai APBN sebagai #UangKita. Siswa diajak mengenal konsep pengelolaan keuangan melalui cerita sehari-hari, seperti rencana belanja dan skala prioritas. Siswa akan diajarkan bagaimana pemerintah mengelola uang negara untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan dan Kesehatan.

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Di tingkat SMP, siswa diajak memahami APBN melalui analogi yang relevan dengan kegiatan sehari-hari mereka, seperti mengelola anggaran untuk pentas seni sekolah. Siswa akan belajar bagaimana #UangKita dikelola untuk mencapai fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi dalam pembangunan negara. Mereka juga akan dikenalkan pada sumber pendapatan negara dan bagaimana uang tersebut dibelanjakan.

3. Sekolah Menengah Atas (SMA)

Di tingkat SMA, materi akan lebih mendalam, membahas bagaimana negara mengelola APBN untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam, dari pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur. Siswa akan diajak berpikir kritis tentang bagaimana keseimbangan pendapatan dan belanja negara berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi. Selain itu, mereka juga diajak berdiskusi tentang peran mereka sebagai pemuda dalam mendukung pembangunan nasional.

4. Sekolah Luar Biasa (SLB)

Di tingkat SLB, materi disampaikan dengan pendekatan visual dan interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus. Fokus utama adalah pada pengenalan konsep dasar keuangan seperti membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta bagaimana cara mengelola uang secara bijak. Materi ini juga mencakup pengenalan Kementerian Keuangan sebagai lembaga yang mengelola uang negara.

 

Membangun Masa Depan Melalui Literasi Keuangan

Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat, Eddi Wahyudi, menyampaikan, “Melalui program Kemenkeu Mengajar, kami berharap dapat ditumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana keuangan negara dikelola. Dengan memahami pentingnya pajak dan APBN, generasi muda akan lebih siap berkontribusi untuk masa depan bangsa.”

Kemenkeu Mengajar tidak hanya membahas seputar literasi keuangan, namun juga membuka wawasan para pelajar terhadap profesi di Kementerian Keuangan. Selama kegiatan, para pelajar diajak untuk terlibat aktif dalam pembelajaran maupun permainan yang dibawakan relawan. Seperti penampilan kesenian, flashmob, paper mob, dan pertunjukan Tim Anjing Pelacak Bea Cukai.

Secara keseluruhan, program Kemenkeu Mengajar 9 ini diikuti 8.333 relawan yang merupakan pegawai aktif Kemenkeu, SMV dan BLU di lingkungan Kemenkeu, serta mahasiswa Aktif PKN STAN. Kemenkeu Mengajar 9 ini digelar di berbagai level sekolah dengan total 327 sekolah yang terdiri dari 126 SD, 83 SMP, 100 SMA/SMK/MA, 13 SLB, dan 5 SILN.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Kemenkeu Mengajar 9 di Jakarta Pusat, silakan kunjungi laman resmi Kementerian Keuangan atau hubungi Kanwil DJP Jakarta Pusat melalui narahubung di bawah ini.

 

#PajakKuatIndonesiaMaju