Temui Pengusaha Sawit, KPP Redeb Ingatkan WP Lapor Pajak

“Jadi Bu, kalau memang omzet Ibu dari usaha sawit ini dalam setahun sudah lebih dari Rp500 Juta, ya berarti sudah wajib bayar pajak. Itu berlaku sejak 2022. Nah selain itu, jangan lupa lapor pajak juga setiap tahunnya,” ujar Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanjung Redeb Wiwin Mardjiyati saat mengunjungi wajib pajak di lokasi usahanya. Lokasi wajib pajak tersebut berlokasi di Suaran, Sambaliung, Kab. Berau, Kalimantan Timur (Selasa, 24/10). Untuk sampai ke Desa Suaran, petugas KPP Pratama Tanjung Redeb harus menempuh perjalanan pulang pergi selama tiga jam menggunakan mobil dari Pos Pelayanan Pajak Berau.

Tak sendiri, dalam kunjungan ini Wiwin didampingi oleh Asisten Penyuluh Pajak KPP Pratama Tanjung Redeb Irvan Ugaharisto Selladepa dan Is Bintoro Yuan Saputro. Kemudian, Wiwin menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari Daftar Sasaran Penyuluh Terpilih (DSPT). Jadi dalam satu hari tersebut, Wiwin dan tim berhasil mengunjungi tiga wajib pajak yang masuk dalam DSPT. Wajib pajak yang masuk dalam DSPT akan diberikan edukasi perpajakan mengenai tata cara pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh dan pembayaran pajak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Menurut Wiwin, tujuan kunjungan ini adalah meningkatkan kepatuhan perpajakannya melalui perubahan perilaku. Ia juga menyampaikan beberapa kendala yang dialami saat ingin memberikan edukasi kepada para wajib pajak yang masuk dalam DSPT. “Kadang beberapa wajib pajak sulit untuk dihubungi, lokasi usaha atau tempat tinggal sulit ditemui,” ungkapnya. “Belum lagi karena wilayah kerja kantor kami luas jadi memang butuh waktu untuk ke lokasi wajib pajak,” tambahnya.

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.