Sleman, 28 Agustus 2024 – Kinerja positif APBN terhadap perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus berlanjut hingga akhir Juli 2024.  Realisasi Belanja Negara  mencatatkan pertumbuhan 6,84% yoy dengan realisasi sebesar Rp13,34 triliun atau 51,44% dari pagu sampai dengan 31 Juli 2024. Ada dua komponen utama Belanja Negara yang mengalami pertumbuhan cukup menggembirakan yaitu Belanja Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 11,18% dan TKD-DD (Transfer ke Daerah-Dana Desa) tumbuh sebesar 2,87%.

Salah satu unsur Belanja Pemerintah Pusat yang signifikan yaitu realisasi belanja pegawai. Hingga 31 Juli 2024, realisasi terbesar belanja pegawai terdapat pada Kemendikbud Ristek (Rp686,94 miliar), Kementerian Pertahanan (Rp643,28 miliar), dan Polri (Rp553,85 miliar). Lalu, realisasi belanja barang, antara lain untuk kegiatan Dukungan Pelayanan Kesehatan Unit Pelaksana Teknis Ditjen Pelayanan Kesehatan (Rp555,71 miliar), Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional (Rp244,34 miliar), Pembentukan Badan Adhoc (Rp169,21 miliar) serta Penyelenggaraan Air Minum yang Layak (Rp136,46 miliar).

Sedangkan realisasi belanja modal, antara lain digunakan untuk kegiatan Pengembangan Bendungan, Danau, dan Bangunan Penampung Air Lainnya (Rp254,97 miliar); Pengendalian Banjir, Lahar, Pengelolaan Drainase Utama Perkotaan, dan Pengaman Pantai (Rp233,80 miliar); Pengembangan Jaringan Irigasi Permukaan, Rawa, dan Non-Padi (Rp51,39 miliar) serta Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Bidang Kominfo (Rp37,57 miliar). Realisasi belanja bantuan sosial sampai dengan akhir Juli 2024 untuk kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam disalurkan kepada 1.592 orang mahasiswa penerima pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya, realisasi Pendapatan dan Hibah Regional DIY mencatatkan pertumbuhan 17,71% yoy dengan realisasi sebesar Rp5,6 triliun atau 59,07% dari target. Tumbuhnya Pendapatan dan Hibah disumbang oleh kenaikan penerimaan perpajakan (16,55%) dan PNBP (20,90%).

Penerimaan Pajak sampai dengan 31 Juli 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 13,64% dengan realisasi sebesar Rp3,7 triliun atau 57,66% dari target Rp6,5 triliun. Penerimaan PPh Non Migas mencapai Rp2,4 triliun yang mengalami pertumbuhan positif 14,61%, dengan kontribusi tertinggi setoran PPh 21 sebesar Rp1,06 triliun. Penerimaan PPN dan PPnBM mencapai Rp1,3 triliun mengalami pertumbuhan positif sebesar 12,54% yang disebabkan pertumbuhan sektor perdagangan besar dan eceran sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan/atau konsumsi masyarakat di DIY, dengan kontribusi tertinggi dari setoran PPN Dalam Negeri sebesar Rp1,2 triliun.

Pertumbuhan Penerimaan Pajak di DIY sebesar 13,64% tersebut melampaui capaian nasional yang mengalami kontraksi sebesar 5,75%. Secara nasional pemerintah mencatat realisasi penerimaan pajak senilai Rp1.045,32 triliun hingga Juli 2024 atau mencapai 52,56% dari target Rp1.989 triliun.

APBN 2024 juga memberikan dukungan fiskal di wilayah DIY melalui Belanja Pemerintah Pusat di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pemilu. Dukungan fiskal untuk bidang infrastruktur sebesar Rp5,4 triliun yang sampai dengan akhir Juli 2024 terealisasi Rp1,01 triliun (18,29% dari pagu) dengan rata-rata progres penyelesaian 45,19%. Output penting belanja infrastruktur antara lain preservasi jembatan, dukungan penanganan jembatan daerah (Pandansimo), dan rumah susun asrama pendidikan keagamaan.

Bidang kesehatan mendapat alokasi sebesar Rp1,69 triliun yang sampai dengan akhir Juli 2024 terealisasi Rp641,26 miliar (37,88%) dengan rata-rata progres penyelesaian 58,52%. Output penting belanja bidang kesehatan antara lain digunakan untuk pembinaan peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, alat kesehatan program JKN termasuk ambulans/mobil jenazah, dan pelatihan bidang kesehatan untuk 6.625 tenaga kesehatan/nonkesehatan.

Alokasi untuk bidang pendidikan sejumlah Rp2,63 triliun yang sampai dengan akhir Juli 2024 terealisasi Rp1,12 triliun (42,68% dari pagu) dengan rata-rata progres penyelesaian 56,91%. Capaian ini antara lain untuk merealisasikan bantuan kepada 1.592 mahasiswa penerima KIP kuliah, 24.366 siswa penerima BOS, dan BOPTN sebanyak 4 lembaga.

Sementara itu, alokasi untuk Pemilu sejumlah Rp358,03 miliar yang sampai dengan akhir Juli 2024 terealisasi Rp304,25 miliar (84,98% dari pagu) dengan rata-rata progress penyelesaian 71,13%. Jumlah ini antara lain untuk merealisasikan 11 operasi pemantauan, penyelenggaraan, dan pengamanan Pemilu serta penyelesaian pengawasan dan pengaduan Pemilu.

Alokasi belanja kementerian/lembaga lingkup DIY tahun 2024 juga turut berkontribusi mendukung empat pilar transformasi ekonomi dalam mengusung visi Indonesia Maju yakni pengendalian inflasi, penurunan prevalensi stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan peningkatan investasi. Total alokasi untuk pengendalian inflasi di DIY tahun 2024 memiliki alokasi Rp3,6 triliun dengan realisasi Rp319,95 miliar dan rata-rata penyelesaian output 39,34%. Capaian ini untuk memberikan intervensi terhadap keterjangkauan harga antara lain untuk operasi dan pemeliharaan sarana prasarana Sumber Daya Air (SDA) serta penanggulangan darurat akibat bencana; Ketersediaan pasokan antara lain untuk pembangunan dan pemeliharaan irigasi; kelancaran distribusi antara lain untuk dukungan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super prioritas; dan komunikasi efektif untuk laporan publikasi statistik harga.

Alokasi untuk penanganan kemiskinan ekstrem sebesar Rp368,46 miliar telah terealisasi sejumlah Rp159,47 miliar dan rata-rata progress penyelesaian 43,43%. Capaian ini digunakan untuk merealisasikan, antara lain bantuan bidang perumahan untuk PSU, penanganan akses reformasi agraria bagi 238 kepala keluarga serta pengembangan usaha perhutanan sosial dan pengembangan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial sebanyak 21 kelompok dan Fasilitasi Usaha Ekonomi Produktif di Kawasan konservasi pada dua kelompok.

Belanja untuk peningkatan investasi memiliki total pagu sebesar Rp901 juta dan telah terealisasi Rp155 juta, capaian ini antara lain untuk kajian peluang investasi dan pinjaman daerah dan pemantauan perkembangan realisasi investasi dalam rangka dekonsentrasi. Sementara itu, alokasi untuk penurunan prevalensi stunting sejumlah Rp22,68 miliar dengan realisasi sebesar Rp6,23 miliar, capaian ini antara lain untuk merealisasikan kawasan padi kaya gizi (Biofortifikasi) seluas 3 hektare, pelatihan bidang kesehatan kepada 5.828 orang serta fasilitasi dan pembinaan keluarga dengan baduta (bawah dua tahun) sebanyak 24.227 keluarga.

Pemerintah juga hadir dalam pengembangan UMKM di DIY. Dukungan tersebut hadir dalam bentuk subsidi bunga penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Penyaluran KUR tahun 2024 per wilayah di DIY sampai dengan 31 Juli 2024 sebesar Rp3,31 triliun yang telah diterima oleh 60.152 debitur. Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul mendominasi dalam penyaluran KUR DIY sampai dengan akhir Juli 2024 yang sejalan dengan jumlah UMKM terbanyak berada pada dua wilayah tersebut. Sampai dengan tanggal 31 Juli 2024, penyaluran KUR di Kabupaten Sleman sebesar Rp1,03 triliun kepada 16.526 debitur. Sedangkan penyaluran KUR pada Kabupaten Bantul sebesar Rp921,24 miliar kepada 16.513 debitur.

Berdasarkan sektor, Perdagangan Besar dan Eceran masih mendominasi penyaluran sampai dengan Juli 2024 dengan penyaluran KUR sebesar Rp1,27 triliun atau 38,36% dari total penyaluran KUR di DIY, disusul sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan dengan penyaluran sebesar Rp704,90 miliar atau 21,25 persen.

Sedangkan untuk penyaluran UMi sampai dengan 31 Juli 2024 telah terealisasi sebesar Rp38,23 miliar untuk 9.092 debitur. Berdasarkan per wilayah kota/kabupaten, penyaluran UMi terbesar terdapat pada Kabupaten Bantul yang tersalur Rp12,66 miliar kepada 2.846 debitur. Terkait penyaluran UMi berdasarkan sektor, Perdagangan Besar dan Eceran merupakan sektor yang paling banyak mendapat penyaluran UMi sebesar Rp37,32 miliar atau 97,61% dari total penyaluran yang disalurkan pada 8.987 debitur.

Demikian disampaikan, semoga memberikan kejelasan bagi masyarakat. Informasi lanjut seputar perpajakan dan berbagai program serta layanan yang disediakan Ditjen Pajak dapat dilihat pada www.pajak.go.id atau hubungi Kring Pajak di 1500200.

#PajakKuatAPBNSehat

***

Narahubung Media:  _____________________________________________________________________

Ramos Irawadi

Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat   

Kanwil Ditjen Pajak DIY

0274-4333951

P2humas.yogyakarta@pajak.go.id