Total sebanyak 675 siswa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memeriahkan gelaran Pajak Bertutur tahun ini (Rabu, 07/08). 10 KPP dan 6 KP2KP di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menghadirkan Pajak Bertutur di 17 sekolah baik, Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat dan SMA/sederajat.

Mengusung tema Lampaui Batas, Bersatu untuk Indonesia Emas, melalui Pajak Bertutur Direktorat Jenderal Pajak ingin menciptakan generasi sadar pajak dari masa ke masa guna pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.

Dalam Pajak Bertutur, seluruh peserta diajak untuk memahami esensi pendanaan pembangunan negara Indonesia dan kaitannya dengan pajak. Pajak menjadi sumber penerimaan negara yang mengambil porsi paling tinggi terhadap struktur APBN yaitu sebesar 71%.

Setiap tahunnya, pemerintah menetapkan target penerimaan pajak yang kian tahun kian naik. Faktanya, untuk mencapai target penerimaan pajak tidaklah mudah. Masih terdapat banyak Warga Negara Indonesia atau kita sebut Wajib Pajak yang kurang memiliki kesadaran sehingga tidak patuh dalam melaporkan dan membayar pajaknya.

Pajak adalah sebuah konsep gotong royong yang dilakukan seluruh masyarakat Indonesia. Wajib pajak kompak membayar pajak yang kemudian dikelola oleh negara untuk digunakan dengan tujuan kesejahteraan rakyat itu sendiri. Kepada peserta, Didik mengenal istilah "free rider", seorang wajib pajak yang tidak menjalankan kewajiban perpajakan dan menikmati fasilitas umum yang dibiayai oleh pajak.

Pajak Bertutur 2024 menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman perpajakan kepada siswa SMP/SMA/sederajat sehingga dapat menciptakan generasi muda sadar pajak di masa mendatang.

Pewarta: Mohamad Ari Purnomo Aji
Kontributor Foto: Tim Dokumentasi KPP dan KP2KP
Editor:

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.