Oleh: Teddy Ferdian, pegawai Direktorat Jenderal Pajak

“Bangun pemudi pemuda, Indonesia

Tangan bajumu singsingkan, untuk negara

Masa yang akan datang, kewajibanmu lah

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa.”

Penggalan lagu “Bangun Pemudi Pemuda” ciptaan Alfred Simanjuntak ini menjadi salah satu lagu motivasi untuk anak muda Indonesia dalam memberikan sumbangsih untuk tanah air tercinta. Bung Karno bahkan menunjukkan optimismenya atas kontribusi anak muda untuk masa depan bangsa. “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.” Dua kalimat inspiratif tersebut menunjukkan keyakinan Bung Karno akan peran pemuda dalam membangun negeri.

Negara Indonesia tidak pernah kekurangan anak muda berprestasi. Belakangan ini viral di platform video digital sebuah program bertajuk “Clash of Champions” yang diinisiasi oleh salah satu perusahaan digital yang bergerak di bidang pendidikan nonformal. Program game show ini memperlihatkan kecerdasan luar biasa yang dimiliki anak-anak muda Indonesia dari berbagai universitas.

Bocah 11 tahun asal Trenggalek, Jawa Timur bernama Muhammad DeLiang Al Farabi juga pernah viral karena kesuksesannya menerbitkan 40 buku best seller berbahasa Inggris. Beberapa karyanya bahkan masuk dalam top chart Amazon di Inggris dan Amerika Serikat. Dari dunia musik ada nama Putri Ariani yang menjadi sukses Juara 4 ajang pencarian bakat berskala internasional America’s Got Talent tahun 2023. Di awal tahun 2024 ada nama Nuriah Jurian Arga, putri asal Kalimantan Selatan yang berhasil menyabet Juara 3 Musabaqah Tilawatil Qur’an Internasional yang berlangsung di Teheran, Iran.

Selain nama-nama di atas, masih banyak lagi anak-anak muda Indonesia yang berprestasi di tingkat dunia dalam berbagai bidang. Harapan Indonesia untuk generasi emas bangsa harusnya bukan hanya menjadi harapan belaka, tetapi benar-benar bisa diwujudkan pada tahun 2045, atau bahkan sebelumnya. Kuncinya, bonus demografi yang dimiliki Indonesia dalam rentang tahun 2020 sampai dengan 2035 harus mampu dimanfaatkan secara benar untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas, berkarakter kuat, serta produktif dan inovatif dalam membangun Indonesia.

Tidak mengherankan jika pemerintah Indonesia memberikan perhatian cukup besar pada pengembangan kualitas generasi muda. Salah satu upayanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Sebesar 20% Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 bahkan diperuntukkan untuk sektor pendidikan.

Anggaran sektor kesehatan sebesar 5,6% dalam APBN 2024 juga banyak ditujukan untuk kesehatan anak usia sekolah. Isu stunting yang menjadi perhatian serius, bahkan sejak tahun 2017, tetap menjadi perhatian pemerintah. Kebersihan lingkungan, tersedianya air bersih, sanitasi yang lebih baik, dan kecukupan pangan menjadi perhatian pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat termasuk di dalamnya para generasi muda. Bahkan program makan gratis di sekolah telah disiapkan untuk memastikan gizi yang diterima oleh anak Indonesia.

Pro dan kontra tentunya tidak dapat dielakkan dari setiap kebijakan yang sudah diimplementasikan maupun yang baru rencana untuk dijalankan. Ini menjadi warna tersendiri yang tidak dapat dipungkiri telah menjadi pemandangan yang hampir biasa kita lihat. Positifnya, hal ini menjadi bahan diskusi sebagai sarana evaluasi dari semua pihak, pemerintah sebagai pembuat kebijakan, legislator, akademisi, dan semua kalangan yang terdampak dari kebijakan yang diimplementasikan.

Satu hal yang pasti, semua kebijakan yang diimplementasikan seharusnya memiliki tujuan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Banyak kebijakan yang ditujukan untuk peningkatan kualitas generasi muda. Tentunya investasi untuk peningkatan kualitas generasi muda memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga, salah satu penentu keberhasilan program adalah tersedianya dana APBN, di mana satu sumber utamanya adalah dari penerimaan pajak. Pajak berkontribusi dalam hampir 80% pembiayaan pembangunan, termasuk dalam hal ini pembiayaan program-program untuk pengembangan kualitas generasi muda.

Pengawasan penggunaan pendapatan negara tentunya menjadi hal yang krusial untuk dilakukan. Masa depan bangsa menjadi taruhannya. Apalah gunanya investasi besar yang dilakukan negara jika ujung-ujungnya hanya dinikmati oleh sebagian kecil oknum yang tidak memiliki integritas dan hanya memikirkan keuntungan pribadi. Investasi di sektor pendidikan, kesehatan, dan pengembangan karakter anak negeri menjadi modal bangsa dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.

Lebih ciamik lagi jika anak muda Indonesia juga memahami sumber-sumber penerimaan negara. Sebagai generasi yang banyak diharapkan untuk memiliki jiwa peduli, kritis, kreatif, dan inovatif, generasi muda sudah selayaknya memahami bagaimana pembiayaan pembangunan dilakukan. Ini sekaligus membuka kesempatan anak muda sebagai warga negara untuk juga mengawasi penggunaan anggaran pemerintah agar tepat sasaran.  

Ini telah menjadi perhatian otoritas perpajakan dalam membangun kesadaran pajak di masyarakat sejak usia sekolah. Program inklusi pajak yang menggandeng sekolah-sekolah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir ini. Materi pajak dalam kurikulum nasional adalah salah satu upayanya. Program tax goes to school atau tax goes to campus menjadi program rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya. Tujuannya adalah agar anak muda Indonesia memiliki kesadaran pajak sejak usia dini. Bukan hanya untuk meningkatkan penerimaan pajak, namun lebih ke tujuan jangka panjang. Anak muda menjadi paham fungsi pajak yang dikumpulkan pemerintah. Dan di masa depan, apapun  pekerjaan yang dipilih oleh generasi muda, mereka menjadi profesional yang sadar pajak. Kondisi ini menjadi harapan untuk dapat tercipta dalam proses menuju generasi emas Indonesia. Oleh karena itu, setiap anak Indonesia harus dilindungi oleh negara.

Hal ini sejalan dengan Hari Anak Nasional tahun ini yang mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Hari Anak Nasional yang diperingari setiap tanggal 23 Juli patut dijadikan sebagai momentum pengingat bagi kita semua. Anak adalah masa depan bangsa, dan komitmen pemerintah untuk melindungi anak Indonesia menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia. Jangan sia-siakan potensi besar generasi muda Inonesia dengan segudang prestasi yang ada. Semua pihak harus menyatukan tujuan untuk kemajuan bangsa. Anak muda yang cinta tanah air, sehat, berkarakter kuat, berintegritas, kreatif, dan inovatif menjadi modal berharga untuk masa depan bangsa. Selamat Hari Anak Nasional, mari lindungi anak Indonesia untuk Indonesia maju. Dan mari wujudkan Indonesia maju melalui pajak yang kuat untuk APBN yang sehat.  

 

*)Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.

Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.

File Artikel Terkait