Minggu pagi yang hangat (14/7), Armand Maulana mengayuh sepeda BMX Seri VH 5150 dari kediamannya menuju Plaza Tenggara Gelora Bung Karno. Sepeda dengan frame bercorak merah-hitam-putih ala gitar Eddie Van Halen itu membawanya membelah lautan massa yang meramaikan hari bebas kendaraan di Jakarta. Bersama GIGI, band kesohor yang dia gawangi, ia akan menghadirkan kepastian yang ditunggu oleh khalayak. GIGI menepati janji untuk “terbang” bersama SpecTAXcular 2024.

Derasnya siraman cahaya matahari menjadikan visual berwarna dasar ungu violet-lilac-lavender bertuliskan SpecTAXcular 2024 pada spanduk dan gerbang berhasil menghadirkan citra kebijaksanaan, keberanian, dan kepribadian artistik. Di sekitarnya, peserta Run for Revenue 6K penerima medali tengah rehat dan berkumpul untuk mengikuti rangkaian Peringatan Hari Pajak 2024.

Setengah jam sebelum tampil, vokalis GIGI tersebut akhirnya bergabung bersama personel lainnya di backstage. Disaksikan oleh penggawa lainnya, Armand mendokumentasikan video pengalaman bersepedanya, lalu mengunggahnya ke akun Instagram @armandmaulana04. Armand membalikkan sepedanya, memutar pedal, dan menunjukkan letak problem yang dialaminya. “Gir-nya rusak, euy!” celetuk Armand, “untung rusaknya pas dekat Senayan.”

Gigikita 1

GIGIKITA selalu antusias menikmati aksi panggung Armand dkk.

Gigikita 2

Sekitar 3.000 peserta Spectaxcular 2024 tersihir karisma Armand dkk.

Sementara itu, dari area panggung hiburan, Open String & Friends mengiringi lantunan vokal Menteri Keuangan Sri Mulyani beserta jajaran pimpinan Kemenkeu. GIGIKITA –sebutan fans GIGI– bersama peserta SpecTAXcular 2024 kompak menyanyikan lagu Naif – “Piknik ‘72”. Setelah itu, panitia memberikan hadiah kepada pemenang dalam sejumlah kategori Run for Revenue.

Kru GIGI bergegas melakukan cek suara terakhir. Isyarat teknisi dari balik area FoH dan monitor panggung menandakan bahwa GIGI siap tampil tepat pukul 09.00 WIB.

Satu per satu personel naik ke panggung. Gusti Hendy bergegas menuju drumset Canopus berwarna hijau bak manikam. Dewa Budjana menenteng gitar Kiesel seri Zeus. Thomas Ramdhan menggendong bass Fedora hitam. Armand Maulana menggenggam mikrofon dan mengenakan setelan pakaian bisbol berwarna biru bertuliskan “Undefeated”. Intro lagu “Terbang” kemudian berkumandang. Penonton tenggelam dalam kilas balik pada tahun 1998.

GIGI yang telah eksis selama 30 tahun dalam industri musik Indonesia tercatat telah menghasilkan 13 album studio, satu album soundtrack, enam album religi, satu album live session, dan sekeping album kompilasi terbaik. Menyelami linimasa sejak 1994 hingga 2017, GIGI konsisten merilis album setiap tahun. Selebihnya, masing-masing personel memiliki sejumlah proyek bermusik.

Armand Maulana merilis sejumlah lagu solo. Dewa Budjana tercatat merilis 10 album solo sejak Nusa Damai (1997) hingga Naurora (2020) beserta proyek gitar lainnya bersama Trisum dan Janapati. Thomas Ramdhan aktif mengisi proyek solo elektronika. Adapun Gusti Hendy meluangkan ekspresinya bersama trio bernama Ligro.

Repertoar GIGI di SpecTAXcular 2024 terbagi dalam tiga babak. Pada babak pertama, setelah lagu “Terbang”, GIGI membawakan lagu “Bisa Saja”, “My Facebook”, dan kover lagu karya Nasida Ria berjudul “Perdamaian”. Ketiga lagu tersebut menjadi tembang dari tiga album ikonik GIGI dari era 2000-an. Aksi panggung Armand begitu atraktif, tak pernah berubah: selalu energetik. Ia tak lelah menyisir panggung, meloncat, dan mengajak penonton berinteraksi. Atraksi lempar-tangkap mikrofon khas Armand begitu menghibur. Euforia pun semakin membahana ke berbagai sisi Plaza Tenggara GBK.

Frontman

Armand tak pernah gagal menunjukkan frontmanship setiap kali manggung.

Armand juga berseloroh, bahwa Samot –panggilan karib Thomas, yang tampaknya dari walikan susunan huruf namanya– mengidolakan Sri Mulyani. “Bu Sri Mulyani cerdas orangnya.”

Di sela-sela jeda, Armand mengajak para penonton untuk taat pajak. Bahkan, dia berikrar bahwa GIGI sangat patuh pajak. “Alhamdulillah, bisa dicek,” tuturnya.

Pada babak kedua, GIGI menggeber tiga lagu hits romantis yang mengapit lagu upbeat berjudul “Amnesia”. Sebuah teknik jitu untuk merangkul penggemar dari berbagai era, mulai dari era 1990-an hingga era 2010-an. Ketiga lagu tersebut adalah “Andai”, “Yang T’lah Berlalu (Nirwana)”, dan “Janji”. Kedua lagu yang disebutkan terakhir dibawakan secara medley.

Aksi andalan

Aksi andalan Armand: lempar-tangkap mikrofon.

Pada babak pamungkas, GIGI kian memanaskan suasana. Pengawal rhythm section Thomas-Hendy sukses membuat penonton berjingkrak-jingkrak pada lagu “Jomblo” yang atraktif dan berjoged pada lagu “Nakal” yang jail nan genit. Armand-Budjana kian solid menampilkan aksi vokal dan gitarnya.

Selanjutnya, GIGI mengajak Sri Mulyani untuk tampil di atas panggung membawakan lagu “11 Januari”. “Kau sentuh cintaku dengan lembut, dengan sejuta warna,” Sri Mulyani bersama Armand melantunkan baris terakhir dari chorus. Penonton bernyanyi bersama, mengayunkan tangan kanan ke kiri bergantian.

Featuring Menkeu SMI

Featuring? Siapa takut? Menkeu Sri Mulyani Indrawati diajak GIGI membawakan lagu "11 Januari".

Setelah lagu berakhir, dari atas panggung GIGI bersama Sri Mulyani mengabadikan momen foto bersama penonton. Selanjutnya, GIGI menutup penampilan mereka dengan membawakan lagu berjudul “Ya Ya Ya”.

Pada lagu terakhir, gimmick rutin yang dilakukan oleh Armand Maulana adalah mengajak penonton untuk duduk berjongkok di tengah lagu. Armand, Budjana, dan Thomas ikut berjongkok di atas panggung. Armand menyanyikan lirik, “Apa sih yang kau tunggu.. apa sih yang kau mau...”

Menkeu dan GIGI

Petikan gitar Dewa Budjana, cabikan bas Samot, gebukan drum Gusti Hendy, dan lantunan suara Armand bersama Menkeu Sri Mulyani menghibur penonton.

Penonton melompat dengan energi meruyak, ketika Hendy menggebuk snare serta Armand, Thomas, dan Budjana memainkan aransemen rock di lirik berikutnya. Energi yang kekal pada SpecTAXcular 2024 senada-seirama dengan tema Hari Pajak 2024: “Tegar Melangkah Walau Tantangan Menghampar”.

Saya sendiri? Sangat mujur beroleh tanda tangan para personel pada kover dalam album kaset, juga setlist asli tulisan tangan.

Kover album

Setlist

Koleksi tanda tangan dan setlist otentik.

Pewarta: Didik Yandiawan

Kontributor Foto: Tim Publikasi dan Dokumentasi Direktorat Jenderal Pajak

dan Koleksi Pribadi

Editor: Yacob Yahya

*) Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.