Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara melangsungkan kegiatan Inklusi Kesadaran Pajak bersama Pendidikan Menengah di Ruang Aula Gedung Keuangan Negara Manado, Sulawesi Utara (Rabu, 12/6).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Dr. Femmy J. Suluh, M.Si, Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bitung Syamsuria serta kepala sekolah dan Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dari 26 SMA/SMK/MA di wilayah Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara.
Membuka acara, Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Joga Saksono mengatakan bahwa Inklusi Kesadaran Pajak adalah upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, kegiatan inklusi ini untuk menanamkan kesadaran pajak kepada peserta didik dan tenaga pendidik melalui integrasi materi kesadaran pajak dalam proses pendidikan.
Bergantian dengan Joga, Femmy Suluh juga menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada Direktorat Jenderal Pajak atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta SMA/SMK/MA yang terpilih saat ini untuk mengikuti kegiatan koordinasi dan sharing session Inklusi Kesadaran Pajak, tentu ini akan menjadi hal yang sangat baik bagi sekolah dalam mengintegrasikan nilai-nilai kesadaran pajak untuk membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter,” ucap Femmy.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi Inklusi Kesadaran Pajak oleh Penyuluh Pajak Dasa Midharma Putera dengan Melva Karla Yece Pontoh selaku moderator. Dasa memberikan penjelasan secara rinci, khususnya terkait Kesadaran Pajak pada Pendidikan Menengah, di mana output dari kegiatan inklusi kesadaran pajak yaitu sikap, pengetahuan, serta keterampilan yang sadar dan taat pajak.
“Peran pihak ketiga sangat penting dalam menyampaikan pajak sehingga dapat lebih mudah diterima oleh orang lain,” ungkap Dasa dalam materinya. Lebih lengkap, Dasa menyampaikan terkait kurikulum, strategi inklusi, program inklusi, roadmap inklusi kesadaran pajak di Indonesia, serta tahapan program inklusi kesadaran pajak. Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab oleh seluruh peserta.
Di penghujung sesi tersebut, kegiatan ini diharapkan Dasa dapat membangun pemahaman pihak pendidikan menengah mengenai urgensi pelaksanaan inklusi kesadaran pajak dan diikuti dengan kesepakatan diantara kedua belah pihak untuk mengimplementasikan inklusi di masing-masing sekolah.
Pewarta: Rifan Stainer Tololiu |
Kontributor Foto: Syafa'at Sidiq Ramadhan |
Editor: Syafa'at Sidiq Ramadhan |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 9 views