Jakarta, Senin 25 Maret 2024 - Kementerian Keuangan menyelenggakan kegiatan Assets Liabilities Committee (ALCO) Regional DKI Jakarta dengan menyampaikan kinerja APBN Regional DKI Jakarta melalui konferensi pers yang digelar secara daring pada hari Senin 25 Maret 2024. Kegiatan diikuti oleh Forkompinda DKI Jakarta, seluruh Unit Eselon I Kementerian Keuangan dan seluruh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak se-DKI Jakarta, serta para Akademisi seperti Politeknik Statistika STIS, dan para Rektor atau yang mewakili dalam upaya mendukung implementasi Ekosistem Kehumasan Kemenkeu Satu (EKSIS).
Pada konferensi pers kali ini Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi DKI Jakarta Mei Ling membuka acara dengan menyampaikan Progres Realisasi APBN - APBD DKI Jakarta.
Mei Ling menyampaikan meteri Perkembangan Ekonomi Regional DKI Jakarta. Diawali dengan Perkembangan Inflasi DKI Jakarta bahwa Inflasi DKI Jakarta Februari 2024 sebesar 2,12% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya serta masih berada dalam rentang target sasaran. Kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yaitu makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,28%, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,26% dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,15%. Sedangkan tingkat Inflasi month to month Februari 2024 sebesar 0,45%.
Kegiatan strategis yang rutin dilakukan dalam pengendalian Inflasi adalah Sinergi Forkopimda, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan dalam monitoring harga dan stock secara rutin, serta kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan Daerah pemasok.
Kinerja APBN Regional DKI Jakarta hingga Februari 2024 mencatatkan realisasi pendapatan sebesar Rp249,56 triliun (15,78% dari target) dan mengalami pertumbuhan 1,26% (yoy) sedangkan realisasi belanja tercatat sebesar Rp184,07 triliun (9,00% dari pagu) yang juga mengalami pertumbuhan sebesar 25,48% bila dibandingkan tahun lalu.
Kinerja Belanja Negara dengan realisasi sampai dengan Februari 2024 mencapai Rp184,07 triliun atau 9% dari pagu dan naik sebesar 25,48% (yoy) yang terdiri dari Belanja KL sebesar Rp62,47 triliun, Belanja Non K/L sebesar Rp120,66 triliun dan belanja TKD sebesar Rp932,92 miliar.
Kinerja perpajakan kali ini disampaikan oleh Kepala Bidang Data dan Potensi Perpajakan Kanwil DJP Jakarta Khusus Yari Yuhariprasetia. Kinerja Penerimaan Pajak, hingga 29 Februari 2024 tercatat termoderasi sebesar 12,12 % dengan capaian Rp179,85 triliun.
Kinerja penerimaan pajak didukung dari PPh Non Migas sebesar Rp98,10 triliun yang mengalami pertumbuhan positif 1,40% (yoy) oleh kontribusi signifikan dari penerimaan PPh Pasal 25 Badan/corporate. Penerimaan dari PBB juga tumbuh positif sebesar 633,43% (yoy) disebabkan oleh mulai masuknya pembayaran PBB Migas yang nilainya cukup signifikan di bulan ini. Penerimaan PPN sebesar Rp70,19 triliun, mengalami penurunan 23,09% (yoy) disebabkan adanya penurunan nilai impor dan kegiatan wajib pajak pada sektor pengolahan dan perdagangan. PPh Migas mengalami penurunan, disebabkan oleh moderasi harga komoditas terutama minyak bumi dan gas alam serta adanya kenaikan restitusi di Bulan Januari 2024.Pajak Lainnya juga termoderasi 54,13% disebabkan turunnya pendapatan dari bunga penagihan PPh dan PPN akibat adanya kenaikan restitusi dan dampak penetapan Kawasan Berikat.
Kinerja Bea dan Cukai disampaikan oleh Kepala Bidang Perbendaharaan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok, Andi Hermawan. Dapat terlihat dari sampai dengan Februari 2024 mencapai Rp2,83 triliun atau 10,21% dari target APBN 2024 dan termoderasi sebesar 17,46%. Berdasarkan rinciannya, penerimaan Bea Masuk sebesar Rp2,67 triliun yang mengalami penuruan 20,61% (yoy) akibat turunnya aktivitas impor.
Penerimaan Bea Keluar meningkat (yoy) sangat signifikan sebesar 1238,12% disebabkan oleh adanya kenaikan harga komoditas terutama referensi CPO berada di atas rata-rata. Penerimaan Cukai juga mengalami kenaikan sebesar 10,62% (yoy) atau sebesar Rp55,60 M. Hal ini disebabkan karena akibat kenaikan tarif cukai beberapa Barang Kena Cukai (BKC).
Kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 29 Februari 2024 mencapai Rp66,74 triliun atau 28,28% dari target APBN 2024 mengalami peningkatan sebesar 59,93% (yoy).Capaian ini utamanya ditopang oleh komponen penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp34,57 triliun yang meningkat 75,26% (yoy).
Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Timur ikut aktif dalam pelaksanaan Asset Liability Committee (ALCo) Regional DKI Jakarta sebagai bagian dari implementasi Regional Chief Economist (RCE) dan dalam upaya mendukung implementasi Ekosistem Kehumasan Kemenkeu Satu (EKSIS).
Capaian Kanwil DJP Jakarta Timur sampai dengan akkhir Februari 2024 berhasil mencapai penerimaan pajak neto sebesar Rp4,826 triliun atau 14,14% dari target APBN setahun sebesar Rp34,122 triliun. Berdasarkan jenis pajaknya terdiri dari Pajak Penghasilan sebesar Rp 2,295 triliun, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah sebesar Rp2,529 triliun dan Pajak Lainnya Rp2,061 miliar.
Penerimaan tersebut ditopang oleh sektor yang dominan adalah sektor Pertambangan dan Penggalian dengan realisasi bruto sebesar Rp15,703 triliun tumbuh 4224,28% (yoy), sektor Perdagangan dengan realisasi Bruto sebesar Rp2,045 triliun tumbuh 3,42% (yoy), Sektor Industri Pengolahan dengan realisasi bruto sebesar Rp808,2 miliar tumbuh -82,95% (yoy).
Ahmad Djamhari sebagai Kepala Kanwil DJP Jakarta Timur mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para wajib pajak dan stakeholder yang telah melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar serta tak lupa kepada Instansi, Lembaga, Asosiasi dan pihak ketiga lainnya atas dukungan dan kerja sama yang terjalin dalam meningkatkan kepatuhan perpajakan
Dalam rangka menjaga Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI- WBBM), Kanwil DJP Jakarta Timur senantiasa berkomitmen untuk menjaga tata kelola pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas layanan dengan berprinsip pada nilai-nilai Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan.

- 21 views