Penyuluh Pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III (Kanwil DJP Jatim III) memenuhi undangan Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk menjadi narasumber dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait relevansi lulusan program studi Akuntansi dengan Dunia Kerja dan Dunia Industri (DUDI), bertempat di Laboratorium II Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 UMM, Kabupaten Malang (Selasa, 13/2).

FGD tersebut dihadiri oleh lima orang stakeholder dan 10 dosen Akuntansi UMM. Lima stakeholder tersebut yaitu senior vice president business planning & control PT. Petrokimia Gresik, asisstant to head of unit Aquafeed Lampung, vice president human capital Bank Jatim, manajer finance Star Food International, serta penyuluh pajak Kanwil DJP Jatim III.

Kepala Program Studi Akuntansi Driana Leniwati menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memperoleh masukan yang konstruktif dari pelaku DUDI dalam rangka meningkatkan kualitas kurikulum dan mengakomodir Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sehingga kompetensi lulusan dapat ditingkatkan.

Dalam pelaksanaannya, MBKM mengharuskan adanya diskusi antara perguruan tinggi dengan stakeholder dalam rangka link and match antara materi yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa dengan kebutuhan DUDI.

“Kami butuh masukan apa saja yang dibutuhkan pada dunia kerja, kami berusaha agar apa yang kami (tenaga pendidik UMM) ajarkan kepada mahasiswa akan senantiasa relevan dengan tantangan dunia kerja saat ini. Nantinya masukan akan kami jadikan panduan untuk menyusun kurikulum Akuntansi,” ujar Driana.

Dalam lima tahun terakhir, kebutuhan DUDI terkait dengan akuntansi berkurang karena kemunculan berbagai aplikasi yang dapat membantu dalam penghitungan laba usaha dan aset perusahaan. Menurut Driana, seharusnya pekerjaan akuntan dan kemampuan akuntansi akan terus dapat eksis dan tidak termakan oleh jaman. “Peminat jurusan Akuntansi sangat banyak, sampai 1.300 pendaftar, namun kebutuhan lulusan akuntansi menurun, sehingga kita perlu mencari tahu apa saja faktor penyebab itu semua sehingga kita harus menyesuaikan,” ujar Driana.

Dalam FGD tersebut, kelima narasumber berdiskusi tentang apa saja aspek yang diharapkan dan apa saja aspek yang paling dihindari perusahaan atau instansi dalam perekrutan mahasiswa lulusan program studi Akuntansi.

Menurut Penyuluh Pajak Acob Achmadi, terdapat 11 aspek yang diharapkan perusahaan untuk ada pada diri seorang fresh graduate program studi Akuntansi, yaitu integritas, kemampuan manajemen waktu, kemampuan berkomunikasi dan sosial, adaptif di lingkungan baru, kemampuan mengembangkan diri, pengetahuan dan keterampilan terkait teknologi dan informasi, kompentensi perpajakan, kemampuan analisis bagus, memiliki sertifikat keahlian, dan menguasai kemampuan dasar akuntansi.

Sementara itu, ada 9 aspek yang dihindari dari fresh graduate program studi Akuntansi. “Yang paling dihindari yaitu tidak berintegritas, lemahnya kemampuan adaptasi di tempat baru, kemampuan praktis minim, minimnya kompetensi teknologi, minimnya soft skill, minimnya kemampuan analisis keuangan, kemampuan akuntansi, pengetahuan dasar akuntansi, dan tidak ada sertifikasi,” ujar Acob.

Driana berharap dengan adanya masukan tersebut dapat menjadikan kurikulum semakin relevan dengan kebutuhan DUDI dalam menciptakan lulusan yang berkomptensi tinggi, serta meningkatkan reputasi program studi Akuntasi UMM.

 

Pewarta: Wino Rangga Prakoso
Kontributor Foto:
Editor:

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.