Video Edukasi Perpajakan, Media Menarik untuk Generasi Milenial

Oleh: Fahmi Ardian, pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Generasi milenial merupakan generasi yang lahir pada masa antara tahun 1980-an hingga 2000-an, yang saat ini mereka menginjak usia 20 hingga 40 tahun. Generasi ini memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Sifat khas tersebut antara lain lebih terbuka, kreatif, inovatif, adaptif, dan melek teknologi. Generasi milenial juga memiliki peran yang penting dalam pembangunan negara, termasuk di bidang perpajakan.
Perpajakan adalah salah satu sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai berbagai macam belanja negara, antara lain kegiatan pembangunan dan pelayanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain-lain. Perpajakan juga merupakan salah satu instrumen untuk mengatur perekonomian dan mengurangi kesenjangan sosial. Oleh karena itu, setiap warga negara yang memenuhi syarat, selain memiliki hak di bidang perpajakan, juga wajib menunaikan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Namun, masih banyak generasi milenial yang belum sadar dan patuh terhadap kewajiban perpajakannya. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan, kurangnya kesadaran dan motivasi untuk berkontribusi dalam pembangunan negara melalui perpajakan, dan kurangnya kemudahan dan kenyamanan dalam menuntaskan urusan perpajakan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan edukasi perpajakan yang sesuai dengan karakteristik dan preferensi generasi milenial. Salah satu media yang dianggap tepat dapat digunakan untuk edukasi perpajakan adalah video, yang merupakan salah satu media yang digemari oleh generasi milenial.
Video merupakan media yang dapat menyajikan informasi secara audiovisual, yang dapat menarik perhatian dan memudahkan pemahaman generasi milenial. Video juga dapat diakses kapan saja dan di mana saja melalui berbagai platform digital, seperti YouTube, Instagram, Facebook, Twitter (sekarang ganti nama menjadi X), TikTok, dan lain-lain. Video juga dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, serta dapat dibuat dengan berbagai gaya dan tema, seperti edukatif, informatif, inspiratif, hiburan, dan lain-lain. Pendek kata, materi video dirasa lebih gampang nyantel bagi pemirsa, daripada media lain, misalnya media tulis. Kendati demikian, sebenarnya beragam jenis dan platform dapat dikolaborasikan sesuai dengan maksud dan target sasaran audiens. Masing-masing jenis media tentu memiliki keunggulan dan keterbatasan tersendiri.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah membuat berbagai video edukasi dan kehumasan perpajakan yang dapat ditonton di portal edukasi pajak atau di media sosial resmi DJP, seperti YouTube, Tiktok, Instagram, dan Facebook. Video-video tersebut menyajikan berbagai materi perpajakan yang relevan, akurat, dan terkini, seperti hak dan kewajiban wajib pajak, jenis-jenis pajak, cara menghitung dan membayar pajak, cara melaporkan SPT Tahunan, dan lain-lain. Video-video tersebut juga dibuat dengan gaya dan tema yang menarik dan sesuai dengan karakteristik dan preferensi generasi milenial, seperti naratif, dokumenter, animasi, komedi, musikal, dan lain-lain.
Dengan menonton video edukasi perpajakan, generasi milenial dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan, meningkatkan kesadaran dan motivasi untuk berkontribusi dalam pembangunan negara melalui perpajakan, dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas dalam membuat dan menyajikan video.
Dengan demikian, video edukasi perpajakan dapat menjadi media yang efektif dan menarik untuk memberikan informasi dan edukasi perpajakan bagi generasi milenial, yang merupakan generasi yang memiliki peran penting dalam pembangunan negara, termasuk dalam bidang perpajakan. Diharapkan, dengan adanya video edukasi perpajakan, generasi milenial dapat menjadi generasi yang sadar dan patuh terhadap kewajiban perpajakannya, serta berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
*) Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 157 views