Sudarmanta, Account Representative KPP Pratama Bandung Tegallega dan antusiasme siswa SMP/SMA Kristen Pelita Bangsa

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega menyambangi SMP/SMA Kristen Pelita Bangsa yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta nomor 319, Bandung (Jumat, 9/11).

Kepala Kepala KPP Pratama Bandung Tegallega, Zulkarnain Pasaribu mengatakan kunjungan ini dilakukan dalam rangka kegiatan Pajak Bertutur yang menjadi puncak acara Pekan Inklusi Kesadaran Pajak 2018 dan dilaksanakan di setiap unit kerja DJP secara serentak. “Pajak bertutur tahun 2018 ini merupakan yang kedua. Dalam program ini, para petugas pajak mengajar nilai-nilai dan pemahaman pajak kepada para siswa atau mahasiswa,” ujarnya.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Zulkarnain menjelaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 dengan menampilkan slide tebak angka APBN 2018. Tebak angka dimaksud berupa pertanyaan angka-angka yang ada dalam APBN 2018. Ia ingin menguji pemahaman siswa mengenai APBN sejak dini.

Di akhir paparannya, Zul menggemakan slogan Pajak Bertutur KPP Pratama Bandung Tegallega. "Generasi Sadar Pajak!” seru Zul, "Pahlawan Masa Kini!” balas mereka.

Acara kemudian diisi dengan materi pengenalan pajak oleh Account Representative, Sudarmanta. Saat pemaparan, Sudarmanta memperkenankan para siswa untuk bertanya. Metode tanya jawab ini rupanya mengundang antusiasme para siswa.

Pria asal Magelang itu pun melanjutkan dengan mengatakan bahwa pajak memiliki peran besar dalam pembangunan dan dananya berasal dari seluruh masyarakat Indonesia.

"85% pendapatan negara kita itu berasal dari pajak. Dana yang terkumpul dari masyarakat melalui pajak itu yang digunakan untuk membangun. Itulah mengapa membayar pajak itu seperti gotong-royong,” jelasnya.

Lebih lanjut, Darmanta menjelaskan langkah awal saat menjadi wajib pajak. "Ketika nanti penghasilan kalian telah melebihi PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) maka kalian bisa bayar pajak dengan memiliki NPWP lebih dulu,” tukas pria yang akrab dipanggil Dar itu.

Bahasan selanjutnya adalah tentang Hari Pajak. Salah seorang siswa SMA Kristen Pelita Bangsa dapat menjelaskan alasan mengapa 14 Juli diperingati sebagai Hari Pajak. “Kata pajak muncul dalam Rancangan Kedua UUD pada Pasal 23 butir kedua BAB VII. 14 Juli dipilih sebagai Hari Pajak atas dasar munculnya pertama kali pembahasan pajak dalam rapat BPUPKI pada 14 Juli 1945,” terangnya.

Acara ditutup dengan pemberian hadiah kepada siswa siswi yang turut berpartisipasi dalam kegiatan Pajak Bertutur KPP Pratama Bandung Tegallega melalui media sosial, baik berupa video maupun foto.

Melalui Pajak Bertutur, diharapkan generasi muda milenial masa kini semakin paham peranan pajak dalam pembangunan Indonesia dan semakin menumbuhkan kesadaran pajak sejak usia dini, karena #PajakKitaUntukKita. (SNC)