
Bandung, Senin (14/1), Kanwil DJP Jawa Barat I menyelenggarakan program Inklusi Kesadaran Pajak bertajuk Sehari Guru Berkisah, di aula lantai 3 gedung Kanwil. Tercatat 315 guru mulai tingkat TK, SD, dan SMP menghadiri acara yang merupakan kerja sama antara Kanwil DJP Jawa Barat I dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung dan komunitas Teachers Working Group (TWG).
Dalam sambutannya, Cucu Saputra selaku Wakil Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung mengucapkan terimakasih kepada Kanwil DJP Jawa Barat I atas terselenggaranya acara tersebut. Cucu menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan menugaskan guru pengajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), Sejarah, dan Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai agen pendidik budi pekerti untuk generasi penerus yang bertujuan agar mereka menjadi warga negara yang sadar mengenai hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Diharapkan materi dan ilmu yang didapat dari acara tersebut dapat menjadi penambah bekal dan memperkaya wawasan para guru tentang perpajakan dan menambah motivasi dalam melaksanakan tugas mengajar di sekolah.
Nara sumber yang hadir memberikan materi pada acara tersebut yaitu Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Yoyok Satiotomo, Ustadz Herry Nurdi, dan sosok guru inspiratif Yuli Endang Purwati.
Pada sesi pertama Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Yoyok Satiotomo menekankan pentingnya pajak dalam APBN yang digunakan untuk pembiayaan negara. Penerimaan negara melalui pajak merupakan sumber penerimaan negara yang minim risiko, serta dapat meningkatkan kemandirian bangsa. Kontribusi pajak dalam APBN 2018 mencapai 75%. Meski sangat signifikan bagi pendapatan negara, namun peran penting pajak ini masih belum banyak diketahui masyarakat, sehingga kepatuhan pajak baik pembayaran maupun pelaporan pajak masih relatif rendah, padahal dari uang pajak itu 20 % dari APBN atau sebesar Rp444,1 triliun digunakan untuk anggaran pendidikan, seperti rehabilitasi ruang kelas, tunjangan profesi dan sertifikasi guru, dan Bantuan Operasional Sekolah. Selain itu, dana pajak juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, dan lain-lain. Dalam paparannya, Yoyok berharap bahwa kegiatan ini dapat menggugah kesadaran para guru tentang pentingnya pajak sekaligus mengingatkan kewajiban perpajakannya. Tak lupa, Ia juga mengajak para guru agar melaporkan SPT tahunan dengan lengkap dan benar segera setelah menerima bukti potong dari Bendahara. DJP telah memberikan kemudahan untuk pelaporan SPT secara elektronik sehingga dapat dilakukan secara mandiri oleh Wajib Pajak melalui smartphone, dimanapun dan kapanpun.
Memperkuat yang disampaikan oleh Yoyok, Ustadz Herry Nurdi dalam sesi kedua menyatakan bahwa membayar pajak merupakan salah satu wujud cinta tanah air. Setiap kontribusi yang diberikan kepada negara akan mendukung kelangsungan pembangunan, kesejahteraan masyarakat dan kemandirian bangsa Indonesia dan termasuk upaya menjaga amanat kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan. Ada banyak cara mencintai negeri ini, salah satunya adalah dengan memberikan karya terbaik sesuai tugas dan peran kita. Kanwil DJP Jawa Barat I merangkul para guru agar sadar pajak sebagai pendidik generasi penerus yang merupakan calon Wajib Pajak.
Pada sesi terakhir, narasumber Yuli Endang Purwati berbagi pengalaman dan inovasi yang telah dilakukan selama mengajar di yayasan sosial Rumah Seribu Malaikat yang merawat anak-anak terlantar yang dipimpinnya. Yuli adalah penerima penghargaan Aparatur Sipil Negara (ASN) inspiratif dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) tahun 2018 dengan kategori paling berpengaruh bagi masyarakat. (SW)
- 74 kali dilihat