Hari pajak jatuh pada tanggal 14 Juli, tetapi gebyar peringatannya berlangsung sejak dua pekan silam. Salah satunya adalah kegiatan "Pajak Bertilawah" yaitu kegiatan membaca dan mengkhatamkan Alquran yang dilakukan oleh pegawai muslim Direktorat Jenderal Pajak (DJP) se-Indonesia sejak awal Juli dan diikuti oleh 220 unit kantor pajak dengan peserta sebanyak 6.748 orang (17/7).

Masing-masing peserta membaca antara 10 sampai 40 halaman atau 0,5 sampai 2 juz Alquran. Sebagian besar dilakukan secara bersama-sama. Di beberapa kantor pajak bahkan sampai mengkhatamkan hingga tiga kali yang diikuti oleh semua pegawai baik PNS, office boy maupun satpam. Di beberapa unit kantor pajak, acara Pajak Bertilawah juga dirangkai dengan acara doa bersama dan kegiatan santunan buat anak yatim dan duafa.

Khusus di Masjid Salahuddin Kantor Pusat DJP, Pajak Bertilawah telah dilakukan pada Senin 15 Juli 2019 setelah salat Zuhur berjamaah yang diikuti oleh sebanyak 146 orang peserta muslim dan muslimah dengan khatam 73 juz atau setara dengan dua kali khatam plus 13 juz. Selain pegawai DJP, peserta juga banyak dari office boy, cleaning service, dan Satpam di lingkungan Kantor Pusat DJP.

Panitia acara Triongko menyampaikan bahwa tujuan Pajak Bertilawah adalah untuk mendekatkan diri kepada Sang Mahakuasa Allah (Swt) yang telah menurunkan Alquran sebagai pedoman hidup kaum muslimin. "Diharapkan dengan semakin dekatnya para pegawai pajak dengan Alquran dan doa bersama yang dipanjatkan, maka akan mendekatkan pertolongan Allah Swt sehingga meringankan langkah mencapai target penerimaan pajak 2019," ucap Triongko.

Salah satu peserta Yadi mengharapkan agar kegiatan Pajak Bertilawah ini sering dilakukan. "Suasananya adem gitu kalau ndengerin orang khataman Alquran," kata Yadi, yang juga supervisor gedung B KP DJP.

Peserta lainnya Istiadi yang sudah beberapa kali mengikuti kegiatan Pajak Bertilawah berharap agar kegiatan ini bisa dilanjutkan dengan khataman pekanan atau istilah One Week One Juz (sepekan sekali masing-masing peserta membaca satu juz Alquran) seperti yang sudah dijalankan di Kanwil DJP Jakarta Timur.

Koordinator Pajak Bertilawah KPP Pratama Maumere Uswatun Sholihah juga berharap agar kegiatan Pajak Bertilawah secara bersama se-Indonesia ini sering diadakan, karena bisa menyemangati para pegawai muslim untuk dekat dengan Alquran. "Terlebih bagi teman-teman kami di Maumere," ujar Uswatun. Harapan senada juga disampaikan oleh Danar, Koordinator Pajak Bertilawah dari KPP Pratama Biak, Papua.

Humas DKM Salahuddin Kantor Pusat DJP Mohamad Khusaeri menjelaskan bahwa kegiatan Pajak Bertilawah sudah berlangsung sejak tiga tahun silam yang awalnya diinisiasi oleh para pegawai KPP Pratama Gresik Utara dan Selatan.

"Saat itu tahun 2017 teman-teman di daerah merasakan beban berat dalam mencapai target penerimaan pajak yang sangat tinggi sementara kesadaran wajib pajak masih belum tinggi. Di samping usaha keras yang dilakukan dalam penggalian potensi pajak, perlu juga dibarengi dengan doa dan upaya mendekatkan diri pada Sang Mahakuasa, karena hanya dengan kuasaNya bisa membukakan hati para wajib pajak untuk patuh membayar maupun melaporkan kewajiban pajaknya. Oleh karena itu teman-teman di daerah mengusulkan agar diadakan kegiatan khataman membaca Alquran, dan agar lebih menggema perlu dilakukan secara bersama para pegawai pajak se-Indonesia," harap Khusaeri.

"Pada bulan September tahun 2017 dimulailah kegiatan Pajak Bertilawah pertama kali. Ketika itu sambutan para pegawai pajak luar biasa, dan hampir semua unit kantor pajak berpartisipasi bersama. Demikian pula dengan para pimpinan Ditjen Pajak juga sangat senang dengan tumbuhnya semangat membaca Alquran yang luar biasa ini, sebagai salah satu upaya menguatkan integritas di dalam diri pegawai pajak. Dengan sambutan pegawai dan pimpinan Ditjen Pajak yang saling menguatkan ini, maka kegiatan Pajak Bertilawah terus berlangsung hingga sekarang," tutur Khusaeri.

Pajak Bertilawah saat ini sudah menjadi kegiatan rutin di kantor pajak se-Indonesia dalam memperingati Hari Pajak dan Tahun Baru Hijriah maupun Masehi. Bahkan sebagian unit kantor pajak sudah membiasakan bertilawah dengan konsep OWOJ (One Week One Juz/ sepekan sekali khatam membaca Alquran secara berkelompok).

"Kami di DKM Salahuddin Kantor Pusat Ditjen Pajak ini hanya mengkoordinir sehingga Pajak Bertilawah ini menjadi kegiatan bersama semua unit kantor pajak se Indonesia. Pada kegiatan Pajak bertilawah Hari Pajak tahun 2019 ini. Semoga dengan gerakan bertilawah dan berdoa bersama ini bisa mendekatkan pertolongan Allah (Swt) sehingga memudahkan langkah kami di Ditjen Pajak dalam mencapai target penerimaan pajak tahun 2019," pungkas Khusaeri.