“Pengetahuan pajak seharusnya menjadi life skill kita. Sama pentingnya dengan kemampuan memahami teknologi, karena di manapun kita berada, pajak akan selalu hadir dalam aktivitas ekonomi,” ujar Penyuluh Pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat III, Yulia Wisudawati, dalam kuliah umum perpajakan di Universitas Djuanda, Ciawi, Kabupaten Bogor (Senin, 13/10).

Bertema “Generasi Muda Masa Kini, Sadar Pajak Cinta Negeri”, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penandatanganan kerja sama pendirian tax center antara Kanwil DJP Jawa Barat III dan Universitas Djuanda.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda, Prof. Dr. Sri Harini, Dra., M.Si. menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi antara perguruan tinggi dan DJP. Ia mengingatkan kepada mahasiswa bahwa kegiatan ini menjadi sarana penting bagi untuk memperluas wawasan di luar ruang kuliah utamanya memahami bagaimana peran perpajakan menopang kehidupan bernegara.

Selain Yulia, penyuluh pajak, Waluyo, turut menjadi narasumber. “Pajak adalah cara paling sederhana bagi setiap warga negara untuk berperan dalam pembangunan,” ujarnya.

Para narasumber mengajak mahasiswa melihat lebih dekat bagaimana lebih dari 80% pendapatan negara bersumber dari pajak, yang digunakan untuk membiayai berbagai program strategis seperti pembangunan infrastruktur, beasiswa pendidikan, hingga subsidi kesehatan.

“Proyek-proyek seperti Kereta Cepat Jakarta–Bandung, ada lagi Jembatan Youtefa di Jayapura, dan RSUD Komodo di Labuan Bajo adalah contoh bukti nyata bahwa uang pajak kembali lagi kepada masyarakat,” sebut Waluyo.

Namun di balik manfaat besar itu, Yulia menyinggung persoalan free rider, yaitu fenomena ketika sebagian orang menikmati fasilitas negara tanpa turut berkontribusi melalui pembayaran pajak. Ia mengingatkan bahwa perilaku seperti ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga melemahkan rasa keadilan sosial.

“Kalau semua ingin menikmati tapi tidak mau berkontribusi, maka beban pembangunan hanya ditanggung sebagian kecil warga negara. Itu sebabnya kesadaran pajak penting, agar kita tahu bahwa pajak bukan sekadar kewajiban, tapi bentuk tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Kepada ratusan mahasiswa yang hadir, Kanwil DJP Jawa Barat III juga mendorong mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi dan kepeduliannya melalui jalur akademik.

"Daripada melakukan aksi demonstrasi yang berpotensi merusak lingkungan dan fasilitas umum, mahasiswa diharapkan dapat mengekspresikan gagasan dan kritik konstruktif melalui karya tulis ilmiah," ucap Waluyo. 

Kanwil DJP Jawa Barat III akan secara rutin menyelenggarakan Call for Paper bertema perpajakan yang dapat diikuti oleh dosen maupun mahasiswa.

Pewarta: Faridha D F
Kontributor Foto: Faridha D F
Editor: Erin Johana S N

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.