Universitas Brawijaya (UB) bersama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memperkuat literasi pajak melalui Program Inklusi Kesadaran Pajak yang mengintegrasikan nilai kesadaran pajak ke dalam kurikulum.

Untuk memperkuat program ini, sebanyak 120 dosen mata kuliah wajib universitas (MKWU) UB mendapat bimbingan teknis dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur III di Aula Universitas Brawijaya, Kota Malang (Rabu, 13/8).

Arifah Nurwijayanti, Penyuluh Pajak, menilai kegiatan ini perlu dilakukan agar dosen dapat membimbing mahasiswa memahami pajak sebagai wujud bela negara dan pengamalan Pancasila.

“Kegiatan ini penting sebab dosen adalah fasilitator utama pendidikan karakter, menciptakan generasi yang cinta tanah air dan taat pada kewajiban perpajakan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Penyuluh Pajak, Subiatul Islamiyah atau yang akrab disapa Mia. Ia menekankan pentingnya pajak sebagai tulang punggung negara. Pajak menyumbang 82% pendapatan nasional. Namun, kepatuhan masih rendah. Hanya 1,55 juta dari 275,8 juta penduduk yang benar-benar membayar pajak.

Dengan peran strategis dosen MKWU, mereka dapat menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi sadar pajak di perguruan tinggi, melalui integrasi kesadaran pajak dalam proses pembelajaran.

“Mahasiswa merupakan generasi emas dan dosen menjadi mitra DJP dalam memperluas informasi perpajakan kepada mahasiswa. Harapannya, jika 60% generasi emas taat pajak, maka penerimaan negara akan melesat,” ujar Mia.

Pewarta: Rizqi Puji
Kontributor Foto: Rizqi Puji
Editor:

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.